BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi telah menjadi suatu kebutuhan yang mendesak di berbagai
bidang kehidupan termasuk bidang bisnis.Sebagian besar organisasi
bisnis telah menjadikan sistem informasi sebagai bagian yang penting
bagi kelangsungan kegiatan organisasi, namun sebagian lagi masih belum
menggunakan sistem informasi secara optimal. Salah satu organisasi
bisnis yang belum menggunakan sistem informasi secara optimal adalah PT
Daya Consumer Goods.
Selama ini, sistem informasi penjualan yang dimiliki oleh PT Daya
Consumer Goods masih dikerjakan Menggunakan Microsoft excel dan
diperlukan suatu sistem yang lebih baik sehingga sistem informasi
penjualan pada PT Daya Consumer Goods menjadi sebuah informasi modern
yang terkomputerisasi dengan baik. Penerapan sistem informasi tersebut
diperlukan dalam jangka panjang guna meningkatkan kualitas informasi
yang dihasilkan oleh sistem seperti kecepatan, keakuratan, dan ketepatan
waktu. Pada akhirnya, bersamaan dengan peningkatan kualitas informasi
tersebut, juga diharapkan dapat memperbaiki kinerja Perusahaan menjadi
lebih baik terutama untuk menanggapi kebutuhan pimpinan akan informasi
penjualan.
Oleh karenanya penulis berusaha melakukan suatu penyelesaian dengan
membuat suatu judul Tugas Akhir “ Perancangan Sistem Informasi Penjualan
Pada PT Daya Consumer Goods Ciputat Menggunakan Oracle Developer 6i Dan
Database Oracle 10g”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat diambil sumber permasalahan utama dalam penyusunan Tugas Akhir adalah :
a. Bagaimana membuat suatu sistem informasi yang dapat membantu sistem penjualan pada PT Daya Consumer Goods?
b. Bagaimana sistem ini dapat membantu pengolahan data dan proses pencetakan faktur?
c. Bagaimana sistem ini dapat membantu proses pembuatan laporan penjualan?
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup masalah dalam penulisan dibatasi hanya pada permasalahan
yang berhubungan dengan transaksi penjualan yang meliputi, pendataan
pelanggan produk, pemrosesan transakasi piutang, pembayaran oleh
pelanggan, pencetakan faktur dan pembuatan laporan untuk pimpinan dan
pelanggan.
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
Berkaitan dengan uraian di atas, maka yang menjadi tujuan Penulis adalah:
a. Menerapkan konsep database dalam menangani data pelanggan, produk,
pembayaran piutang dan pembayaran pelanggan agar terorganisasi dengan
baik.
b. Membuat Perancangan Sistem Informasi yang menangani transaksi penjualan, agar memberikan kemudahan dan kelancaran.
c. Menambah wawasan bagi penulis bagaimana pemecahan masalah sistem informasi dengan menggunakan pemrograman Oracle.
1.4.2 Manfaat
Berikut manfaat dari apa yang menjadi tujuan dari penulis :
a. Mempermudah sistem administrasi data, dan memudahkan penyajian informasi data penjualan pada PT Daya Consumer Goods.
b. Penyimpanan data pada basis data akan lebih banyak menyimpan data, lebih teratur, dan lebih aman.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Jenis Penelitian
Untuk memperoleh akurasi data yang relevan untuk penulisan Tugas Akhir
ini Penulis dalam melakukan penelitian menggunakan metode Kualitatif .
1.5.2 MetodePengumpulan Data
Metode Pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian sebagai berikut :
1. Studi lapangan (Field Research), Metode Field Research merupakan
metode pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian secara langsung
pada obyek penelitian. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Observasi Yaitu pengamatan langsung terhadap obyek penelitian dan
melihat secara langsung tentang pelaksanaan kegiatan operasional
diperusahaan .
b. Interview Yaitu pencarian dan pengumpulan data dengan cara melakukan
wawancara langsung atau Tanya jawab dengan pihak-pihak yang dapat
memberikan informasi tentang obyek yang diteliti dan yang berwenang
untuk memberikan data, serta informasi yang diperlukan untuk atau selama
penelitian.
2. Studi Pustaka (Library Research)
Metode Library Research merupakan teknik pengumpulan data dengan
research atau riset pustaka yang memanfaatkan teori-teori, pendapat, dan
dalil-dalil para tokoh dalam buku-buku ilmiah, artikel, dan bacaan
lainnya yang berkaitan dengan penelitian
1.5.3 Metode Analisa dan Rancangan
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data kegiatan penelitian
dengan melihat tujuan dari penulisan ini maka selanjutnya dilakukan
analisa data kegiatan ini terdiri dari tiga tahap, diantaranya yaitu :
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatanya itu memeriksa kelengkapan
data-data yang sudah ada memeriksa isi Instrumen-instrumen pada saat
pengumpulan data dan mengecek isian data.
b. Tahap Tabulasi
Mengelompokkan dan mengurutkan data berdasarkan bagiannya.
c. Tahap Penerapan Data
Setelah diperiksa dan dikelompokan maka data-data seperti alur dari
sistem yang sedang berjalan . Analisa ini digambarkan dengan kata-kata
atau kalimat, dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh
kesimpulan.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penulisan Tugas Akhir ini, maka sistematika
penulisan ini dibagi menjadi 5 (lima) bab. Dimana pada tiap-tiap bab
terdiri dari beberapa sub bab yang menerangkan isi bab tersebut, yaitu
sebagai berikut :
B A B I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan segala sesuatu yang berhubungan dengan penulisan
ini, atau gambaran umum tentang permasalahan yang akan dibahas.
Permasalahan tersebut seperti latar brlakang penulisan, pokok
permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
B A B II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang Konsep Dasar Sistem, Konsep Dasar Sistem
Informasi, Analisa Terstruktur, Perancangan terstruktur, Sistem Basis
Data dan Teori-teori Pendukung Judul.
B A B III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menjelaskan tentang Analisa system yang sudah berjalan, berisi
tentang sejarah organisasi, struktur organisasi beserta wewenang dan
tangung jawab.
B A B IV :PERANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI
Bab ini membahas tentang Perancangan Sistem yang akan dibangun,
Deskripsi perancangan, Spesifikasi Kebutuhan, Use Case Diagram, Class
Diagram, Spesifikasi tiap Use Case, Activity Diagram, Sequence
Diagram.implementasi dan pengujian sistem, berisi tampilan-tampilan
setelah sistem berlangsung, tampilan-tampilan ini ditampilkan dalam
bentuk gambar.
B A B V : PENUTUP
Pada bagian ini berisi kesimpulan dan saran saran terhadap sistem baru yang diusulkan.
DAFTAR PUSTAKA
Berisikan tentang informasi referensi buku yang digunakan untuk mendukung pembuatan program.
LAMPIRAN
Lampiran ini berisikan bentuk tampilan listing program yang dirancang
dengan menggunakan Oracle develover 6i dan database oracle 10g.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Sistem
Berikut ini adalah berbagai sumber tentang pengertian sistem :
1. Menurut M.J Alexander dalam buku Information System Analist, sistem
merupakan suatu group dari elemen-elemen baik yang berbentuk fisik
maupun non-fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan di
antaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan,
sasaran atau akhir dari sebuah sistem. (Wahyono, 2005)
2. Menurut Al Fatta H dalam buku Analisa Dan Perancangan System
Informasi, Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang sama. (Fatta, 2007)
3. Menurut Wahyono T dalam buku Sistem Informasi, sistem adalah suatu
kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan
dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. (Wahyono, 2005)
Kesimpulan dari sumber-sumber diatas, system adalah komponen-komponen
yang saling berhubungan satu sama lain, bersama-sama dalam mencapai
tujuan tertentu.
2.2 Konsep Informasi
Berikut ini Pengertian Informasi dari berbagai sumber :
1. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and
Business Organization, Informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan
hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang
menerimanya. (Wahyono, 2005)
2. Menurut Gordon B. Davis dalam buku Management Informations System,
menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang
berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami
didalam keputusan sekarang maupun masa depan. (Wahyono, 2005)
Kesimpulan dari sumber diatas, informasi adalah data yang teleh diolah
menjadi sesuatu yang berguna bagi penerimanya dan bertujuan untuk
pengambilan keputusan.
2.3 Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi
yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses
dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling berintegrasi
membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem. Berikut ini
adalah komponen-komponen dari sistem informasi.
1. Blok Masukan ( Input Block )
Blok masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dam
media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model ( Model Block )
Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.
3. Blok Keluaran ( Output Block )
Blok keluaran berupa data-data keluaran seperti dokumen output dan informasi yang berkualitas.
4. Blok Teknologi ( Technology Block )
Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data ( Database Block )
Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan
di perangkat keras computer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali ( Controls Block )
Meliputi masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan / kegagalan sistem.
2.3.2 Perangkat Sistem Informasi
Perangkat sistem informasi yang lengkap memiliki kelengkapan sistem sebagai berikut :
1. Hardware
Merupakan bagian perangkat keras sistem informasi seperti computer, printer, dan jaringan computer.
2. Software
Merupakan bagian perangkat lunak sistem informasi.software dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu :
a. Sistem Operasi, seperti Program Microsoft Windows, Linux, Novel Netware, dan lain sebagainya.
b. Aplikasi, seperti Microsoft Office, Corel Draw, Photoshop, dan lain sebagainya.
c. Utilitas, seperti anti virus, Norton Utilities, disk defragment, dan lain sebagainya.
d. Bahasa Pemrograman, seperti Bahasa C++, Borland Delphi, Java, dan lain sebagainya.
3. Data
Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut
untuk menghasilkan informasi. Contohnya seperti, bukti-bukti transaksi,
nota, kwitansi, dan lain sebagainnya.
4. Prosedur
Merupakan bagian yang merupakan dokumentasi prosedur atau proses-proses
yang terjadi dalam sistem. Seperti buku panduan operational.
5. Manusia
Manusia adalah bagian paling utama dalam suatu sistem informasi.
2.4 Konsep Analisa Sistem
Berikut adalah pengertian analisa system dari beberapa sumber :
a. Menurut James A. Hall (Thomson), Analisis sistem adalah proses intelektual yang berbaur dengan pengumpulan fakta.
b. Menurut Al Fatta H, Analisa system didefinisikan sebagai bagaimana
memahami dan menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan oleh
sistem. (Fatta, 2007)
c. Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem
informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk
kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasahan
serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan
secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.
(Fatta, 2007)
2.4.1 Tahap-Tahap Analisa Sistem
Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :
a. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
b. Memahami cara kerja sistem.
c. Melakukan analisa.
d. Melaporkan hasil analisa sistem.
2.5 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu teknik untuk merancang perangkat lunak
atau program.tujuan perancangan sistem adalah memberikan suatu prosedur
yang dapat digunakan oleh pengembang sistem untuk membuat suatu
keputusan secara sistematis.
Definisi Perancangan Sistem menurut George M.Scott adalah “Desain sistem
menentukan bagaimana suatu sistem akan menyalesaikan apa yang mesti
diselesaikan:Tahap ini menyangkut mengkonfirmasi suatu system sehingga
setelah diinstalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang
bangun yang diterapkan pada tahap analisa”. (Jogiyanto, 2005)
2.6 Definisi Penjualan
Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu
pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak
tersebut. Penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan,
semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang
diperoleh perusahaan.
2.6.1 Pengertian Penjualan
a. Pengertian penjualan menurut Henry Simamora dalam buku Akuntansi
Basis Pengambilan Keputusan Bisnis (2000;24) menyatakan bahwa, Penjualan
adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor
yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.
b. Pengertian penjualan menurut Chairul Marom dalam buku Sistem
Akuntansi Perusahaan Dagang (2002;28) menyatakan bahwa, Penjualan adalah
penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya
dilakukan secara teratur.
Berdasarkan sumber di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan
adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana
penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan
sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang
telah disepakati.
2.6.2 Klasifikasi Transaksi Penjualan
Ada beberapa macam transaksi penjualan menurut La Midjan dalam bukunya
Sistem Informasi Akuntansi 1 (2001;170) diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Penjualan Tunai
Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi
secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan
dianggap kontan.
b. Penjualan Kredit
Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.
c. Penjualan Tender
Adalah penjualan ynag dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.
d. Penjualan Ekspor
Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut.
e. Penjualan Konsinyasi
Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual.
f. Penjualan Grosir
Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran.
2.6.3. Dokumen-Dokumen Penjualan
Dokumen-dokumen penjualan menurut La Midjan dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi 1 (2001;183)
a. Order Penjualan Barang (Sales Order)
Merupakan penghubung antara beragam fungsi yang diperlukan untuk memproses langganan dengan menyiapkan peranan penjualan.
b. Nota Penjualan Barang
Merupakan catatan atau bukti atas transaksi penjualan barang yang telah
dilakukan oleh pihak perusahaan dan sebagai dokumen bagi pelanggan.
c. Perintah Penyerahan Barang (Delivery Order)
Merupakan suatu bukti dalam pengiriman barang untuk diserahkan kepada pelanggan setelah adanya pencocokan rangkap slip.
d. Faktur Penjualan (Invoice)
Adalah dokumen yang menunjukan jumlah yang berhak ditagih kepada
pelanggan yang menunjukan informasi kuantitas, harga dan jumlah
tagihannya
e. Surat Pengiriman Barang (Shipping Slip)
f. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
2.6.4 Bagian-Bagian Penjualan
Menurut Krismiaji dalam bukunya Sistem Informasi Akntansi (2002;275)
menyatakan bahwa bagian-bagian penjualan dibagi menjadi beberapa bagian,
yaitu:
a. Bagian Penjualan
Adalah bagian penjualan menerima surat pesanan dari pihak pembeli dan
membuat surat order penjualan atas dasar surat pesanan tersebut.
b. Bagian Kredit
Adalah atas dasar surat pesanan dari pembeli yang diterima dibagian
penjualan, bagian ini memeriksa data kredit pelanggan yang selanjutnya
memberikan persetujuan terhadap surat pesanan tersebut dan memeriksannya
ke bagian gudang.
c. Bagian Gudang
Adalah bagian gudang yang bertugas untuk menyimpan persediaan barang
dagangan serta mempersiapkan barang dagangan yang akan dikirim kepada
pembeli.
d. Bagian Pengiriman
Adalah bagian ini mengeluarkan surat order penjualan dan kemudian membuat nota pengiriman atas barang yang dipesan.
e. Bagian Penagihan
f. Adalah bagian ini bertugas untuk membuat faktur penjualan.
2.6.5 Tujuan Penjualan
Tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan menurut Basu Swastha dalam bukunya Manajemen Penjualan (2005;404) yaitu :
a. Mencapai volume penjualan tertentu.
b. Mendapat laba tertentu.
c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum
perusahaan dalam kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume
penjualan, mendapat laba yang maksimal dengan modal sekecil-kecilnya,
dan menunjang pertumbuhan suatu perusahaan.
2.7 UML ( Unified Modeling Language )
UML ( Unified Modeling Language ) adalah sebuah bahasa untuk menetukan,
visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari
informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan
perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat
lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan
system non perangkat lunak lainnya.
UML ( Unified Modeling Language ) merupakan salah satu software yang berbasis object oriented.
2.7.1 Sejarah Singkat UML ( Unified Modeling Language )
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan
grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO
(Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah
sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan
kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan
komponen- komponen yang diperlukan dalam sistem software.
Pendekatan analisa & rancangan dengan menggunakan model OO mulai
diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan
pada saat itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai komplek.
Jumlah yang menggunakaan metoda OO mulai diuji cobakandan diaplikasikan
antara 1989 hingga 1994, seperti halnya oleh Grady Booch dari Rational
Software Co., dikenal dengan OOSE (Object-Oriented Software
Engineering), serta James Rumbaugh dari General Electric, dikenal dengan
OMT (Object Modelling Technique).
Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak
adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, ketika mereka bertemu
ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan
untuk mengadopsi masing-masing pendekatan metoda OO untuk membuat suatu
model bahasa yang uniform / seragam yang disebut UML (Unified Modeling
Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.
Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan oktober 1994, ketika
Rumbaugh bergabung Booch untuk membuat sebuah project pendekatan metoda
yang uniform/seragam dari masing-masing metoda mereka. Saat itu baru
dikembangkan draft metoda UML version 0.8 dan diselesaikan serta di
release pada bulan oktober 1995. Bersamaan dengan saat itu, Jacobson
bergabung dan UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metoda OOSE
sehingga muncul release version 0.9 pada bulan Juni 1996. Hingga saat
ini sejak Juni 1998 UML version 1.3 telah diperkaya dan direspons oleh
OMG (Object Management Group), Anderson Consulting, Ericsson, Platinum
Technology, ObjectTime Limited, dll serta di pelihara oleh OMG yang
dipimpin oleh Cris Kobryn. UML adalah standar dunia yang dibuat oleh
Object Management Group (OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan
standar-standar teknologi objectoriented dan software component.
(Purbadi, 2010)
2.7.2 Diagram UML ( Unified Modeling Language )
Diagram-diagram UML adalah sebagai berikut :
1. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan
bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi
antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan
tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja,
dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau
mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu
bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan
rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature
yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas
use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum
diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali
use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case
dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi
fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar
fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use
case lain dengan behaviour –nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi
antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan
spesialisasi dari yang lain.
Gambar 2.1 Use Case
2. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan
desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan ( atribut/p rop
erti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi
keadaan tersebut (metoda/fun gsi). Class diagram menggambarkan struktur
dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain
seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Gambar 2.2 Class Diagram
3. State Diagram
State diagram menggambarkan urutan keadaan yang dilalui object dalam
suatu kelas, karena suatu kejadian menyebabkan suatu perpindahan
aktivitas/state. State dari objek adalah penggolongan dari satu atau
lebih nilai attribute pada kelas.
4. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem
yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision
yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram
juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada
beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di
mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi
di-trigger oleh selesainya state sebelumnya ( internal processing ).
Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal
sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi
lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level
atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use
case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara
use case menggambarkan bagaimana actor menggunakan sistem untuk
melakukan aktivitas. Sama seperti state, standar UML menggunakan
segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision
digunakan untuk menggambarkan behavior pada kondisi tertentu. Untuk
mengilustrasikan proses-proses parallel ( fork dan join ) digunakan
titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau
vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane
untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas
tertentu.
Gambar 2.3 Activity Diagram
5. Sequence diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan
disekitar system (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa
pesan yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas
dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang
terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario
atau rangkaian langkah- langkah yang dilakukan sebagai respons dari
sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang
men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang
terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing
objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertical. Message
digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya.
Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi
operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi
sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. Untuk
objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon
khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.
6. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti
sequence diagram , tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing
objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki
sequence number, dimana message dari level tertinggi memiliki nomor 1.
Message dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
7. Component Diagram
Component diagram berfungsi untuk menggambarkan komponen run-time dan
executable yang dibuat untuk sistem. Komponen saling berelasi
menggunakan depedecy relation (Hubungan ketergantungan, yang ditandai
dengan garis putus-putus). Komponen run-time memperlihatkan
pengelompokan kelas untuk run-time library seperti Java Applet, Active-X
Component dan Dynamic Libraries. Komponen executable memperlihatkan
interface dan memanggil dependencies beberapa executable.
8. Deployment Diagram
Deployment Diagram memperlihatkan konfigurasi pada jalannya proses
run-time elements dan proses software yang ada pada diagram. Run-time
elements menggambarkan node yang berkoneksi menandakan adanya komunikasi
diantaranya. Diagram ini membantu tim untuk mengerti sistem topology.
2.7.3 Langkah-Langkah Penggunaan UML
a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
b. Petaka use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan
dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian
perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraint
dan catatan-catatan lain. Buatlah deployment diagram secar kasar untuk
mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
c. Definisikan requirement lain ( non-fun gsional, security dan sebagainya ) yang juga harus disediakan oleh sistem.
d. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
e. Definisikan objek-objek level atas ( package atau domain ) dan
buatlah sequence dan collaboration diagram untuk tiap alir
pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan
error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.
f. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
g. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap
package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan
atribut dan metodanya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat
unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class
lain.
h. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan
pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah
component diagram pada tahap ini Juga, definisikan tes integrasi untuk
setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
i. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.
j. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya.
k. Petakan komponen ke dalam node.
l. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :
Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim
pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan
tes. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim
pengembang tertentu.
m. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta
code nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
n. Piranti lunak siap dirilis.
2.8 ORACLE
Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk
mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi.
Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena
kemampuannya dalam hal sebagai berikut: Dapat bekerja di lingkungan
client/server (pemrosesan tersebar) Menangani manajemen space dan basis
data yang besar Mendukung akses data secara simultan Performansi
pemrosesan transaksi yang tinggi Menjamin ketersediaan yang terkontrol
Lingkungan yang terreplikasi Database merupakan salah satu komponen
dalam teknologi informasi yang mutlak diperlukan oleh semua organisasi
yang ingin mempunyai suatu sistem informasi yang terpadu untuk menunjang
kegiatan organisasi demi mencapai tujuannya.
2.8.1 Sejarah Oracle
Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer,
Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief
Executive Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan ini
berkonsentrasi pada pembuatan database server di mainframe.
Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan sejarah dan teori database
relasional. Teori database relasional diperkenalkan hampir secara
simultan oleh Edgar F. Codd (dalam artikelnya yang terkenal Large shared
data banks) dan seorang penemu lain yang kurang dikenal, pada tahun
1969. IBM adalah perusahaan pertama yang menerapkan model relasional ini
dalam bahasa SQL, dengan produknya DB2. Sayangnya IBM agak ragu akan
keampuhan SQL dan model relasional (nantinya akan berpengaruh pada
ketertinggalan IBM di pasar database-server sistem operasi Unix dan
Windows ).
Larry melihat perkembangan teori model relasional dan implementasi
database relasional dalam DB2. Ia yakin bahwa model relational adalah
“way of the future” dan memutuskan untuk mengimplementasikan model
relasional di produk Oracle. Sebelumnya produk database Oracle memakai
model nonrelasional. Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM dalam pasar
database server di mainframe, terutama database bermodel relasional.
Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi produk Oracle
(versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem operasi Unix. Selanjutnya
tahun 1996 Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi 7.x) ke sistem
operasi Novell Netware, Windows NT, dan Linux. Mulai pertengahan tahun
1990an Oracle Corp mulai membuat juga produk-produk nondatabase-server
seperti application server (WebDB, OAS), development tools (Oracle
Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).
(Oracle, 2008)
2.8.2 Keunggulan Oracle
Keunggulan-Keunggulan Database Oracle yang membuat Oracle sebagai produk
database yang paling banyak dipakai adalah sebagai berikut :
1. Scalability
Kemampuan menangani banyak user yang melakukan koneksi secara simultan
tanpa berkurangnya performance secara signifikan. Dalam dokumentasinya
Oracle menyebutkan bahwa database Oracle dapat melayani puluhan ribbu
user tanpa simultan.
2. Reability
Kemampuan untuk melindungi data dari kerusakan jika terjadi kegagalan fungsi pada system seperti disk failure.
3. Stability
Kemampuan untuk tidak crash karena beban yang tinggi.
4. Availability
Kemampuan dalam penanganan crash atau failure agar service tetap.
5. Multi Platform
Dapat digunakan pada banyak system operasi seperti Windows, Linux, Solaris.
2.8.3 Struktur Penyimpanan Data
Database Oracle memiliki struktur penyimpanan data, yaitu struktur
penyimpanan logika dan struktur fisik. Karena struktur logika dan
struktur fisik ini merupakan struktur yang terpisah , maka struktur
logika dapat diatur sendiri tanpa mengganggu struktur fisik.
1. Struktur Logika ( Logical Structure )
Disebut struktur logika karena kegunaan sebenarnya hanya untuk
mengaitkan ( link ) tempet penyimpanan data untuk table view, index, dan
objek-objek lainnya kesistem file yang digunakan oleh system operasi.
Struktur file database terdiri dari :
a. Oracle Block
Merupakan elemen terkecil struktur database oracle yang merupakan
kelipatan dari ukuran block ( Block Size ) system Operasi.Standar ukuran
block ditentukan oleh parameter awal yang dinamakan DB_BLOCK_SIZE.
b. Extent
Merupakan kelompok oracle blok yang pada saat table dibuat, maka
sekelompok block yang dialokasikan untuk table tersebut dinamakan
initial extend. Jika table tersebut diisi, maka data akan disimpan
initial extent tersebut.
c. Segmen
Berupa satu table extent yang dialokasikan khusus untuk objek database tertentu.
2. Struktur Fisik ( Physical Structure )
Struktur fisik oracle database mengatur bagaimana sebenarnya oracle
menyimpan data. Struktur fisik ini dibagi atas beberapa jenis file :
a. Data File
Data file berfungsi untuk menyimpan semua data fisik ( physical Data ).
Data yang disimpan pada struktur logika seperti pada table dan index
sebelumnya didalam data file yang dialokasikan untuk database.
b. Control File
Control File memiliki daftar yang memuat struktur fisik setiap database
oracle. Database dan mempunyai informasi mengenai nama dan lokasi
database.
c. Redo Log File
Redo Log File memiliki catatan semua perubahan yang terjadi pada suatu
data. Jika terjadi kesalahan pada saat data sedang dimodifikasi dan data
tidak dapat disimpan pada data file, semua dapat dirubah dari file Redo
Log.
2.8.4 SQL ( Structured Query Language )
2. SQL merupakan sub bahasa pemrograman yang khusus dipergunakan untuk
memanipulasi basis data.SQL adalah salah satu DBMS (database management
system) yang saat ini banyak digunakan untuk operasi basis data dan
embedded (ditempelkan) di hampir semua bahasa pemrograman yang mendukung
basis data relasional. (Imam Heryanto, 2006)
3. SQL memiliki 3 kategori perintah, Yaitu :
1. Data Definition Language (DDL), yakni perintah2 yang digunakan untuk
mendefinisikan (menciptakan, tambah/mengubah/hapus) sturktur data/tabel
2. Data manipulation language (DML), yakni perintah yang digunakan untuk
memanipulasi database (melihat, menenusuri, filtering, summarize,
perhitungan, dll)
3. Data Control Language (DCL, digunakan untuk mengedalikan database)
2.8.5 DDL ( Data Definition Language )
Pada DDL dibahas mengenai bagaimana cara membuat table ( create table ),
Mengubah table ( alter table ), menghapus table ( drop table ). Tapi
sebelum membuat table, perlu diketahui tipe-tipe datanya.
1.Tipe data
a. Varchar2
Tipe data ini memperbolehkan penyimpanan semua karakter yang dapat
dimasukkan melalui keyboard. Maksimum karakter yang dapat disimpan
sebesar 4000 bytes atau karakter. Tipe data ini juga memungkinkan untuk
menyimpan data numerik. Bisanya whitespace akan langsung dielimansi jika
menggunakan tipe data ini.
b. Char
Tipe data ini mempunyai kemampuan yang hampir sama yakni menyimpan
karakter, hanya saja maksimum karakter yang disimpan hanya sebesar 2000
bytes.
c. Number
Tipe data ini menyimpan bilangan integer sampai maksimum dari digit
integer tersebut. Bagian kiri menunjukkan presisi dan bagian kanan
menunjukkan skala.
d. Date
Tipe data ini meyimpan waktu dan tanggal dari sebuah informasi, dengan
komponen waktu yang dibulatkan ke detik terdekat.Biasanya komponen waktu
dari kolom tanggal tidak ditampilkan tanpa manipulasi isinya
menggunakan fungsi to_char function.
e. Timestamp
Tipe data ini mirip dengan tipe data date. Di dalam tipe data ini
terdapat komponen waktu yang dapat langsung dilihat tanpa harus
mengubahnya terlebih dahulu dengan to_char function.
f. Clob
Tipa data ini memperbolehkan penyimpanan objek dengan ukuran yang sangat
besar sekitar 4 GB. Clob mirip sekali dengan varchar2 hanya saja tipe
data ini mempunyai kapasistas maksimum yang lebih besar.
g. Blob
Tipe data ini memperbolehkan penyimpanan objek binary yang besar dan
tidak terstruktur. Contoh dari tipe data blob adalah suara dan video.
2.Perintah DDL
a. Create Table ( Membuat Tabel )
Syntax :
create table
( …[ constraint ] )
b. Alter Table ( Mengubah Tabel )
Pada prinsipnya berarti mengubah struktur table, dan pada pengubahan
struktur table ini ada beberapa kemungkinan, diantaranya adalah mengubah
dalam artian memodifikasi salah satu atau beberapa field pada table
tersebut.
Syntax :
Alter table
(
c. Drop Table ( Menghapus Tabel )
Syntax :
Drop table
2.8.6 DML ( Data Manipulation Language )
Perintah – perintah DML antara lain :
a. Menambah Data
Sintax :
Insert into [( field…)] values ( data…)
b. Menampilkan Data
Syntax :
Select from
c. Mengubah Data
Syntax :
Update
Set =
Where
d. Menghapus Data
Syntax :
Delete
Where
2.8.7 Membuat database Oracle
Membuat database oracle dilakukan dengan menggunakan tools Database
Configuration Assistan, Database Configuration Assistan merupakan java
based tools dengan GUI interface yang digunakan untuk membuat, menghapus
database Oracle.
Langkah-langkah membuat database :
Gambar 2.4 Start DBCA
Jalankan DBCA, Jika menggunakan window dari start > Program >
Oracle home>Configuration and Migration tools > Database CA.
Gambar 2.5 Welcome
Klik tombol next.
Gambar 2.6 Operations
Pilih create database kemudian klik next.
Gambar 2.7 Database Templates
Pilih General Purpose klik next untuk membuat template.
Gambar 2.8 Database Identification
Pada field global database dan SID masukkan nama database yang diinginkan, kemudian klik next.
Gambar 2.9 Database Connection
Pilih Dedicated Server Mode kemudian next.
Gambar 2.10 Initialization Parameters
Klik next.
Gambar 2.11 Creation Option
Pilih Create Database,Klik Next.
Gambar 2.12 Proses Copy Database
Proses Pembuatan Database sedang berlangsung, tunggu sampai selesai.
Gambar 2.13 Pembuatan User
Isi password user SYS dan SYSTEM dengan yang diinginkan (selalu ingat
password ini), kemudian click Exit.Pembuatan Database selesai.
2.9 Oracle Developer 6i
Oracle Developer merupakan development tool produksi oracle corporation
unutk membangun aplikasi ( khususnya aplikasi client ). Oracle developer
terdiri atas tiga komponen utama, Oracle form untuk membuat form entry,
Oracle report untuk menampilkan data dalam bentuk report, dan Oracle
Graphics untuk menampilkan data dalam bentuk gambar seperti grafik untuk
digunakan dalam form dan report.
2.9.1 Komponen-komponen pada Layar Oracle Form Builder
Beberapa bagian dari Oracle form antara lain form, menu, PL/SQL, Library, Built-in Packages, Database Objects.
2.9.2 Komponen Dasar Form Module
Didalam sub menu form object terdapat
a. Module
Modul adalah sebuah piranti yang mengandung semua objek yang dibutuhkan untuk membentuk suatu form.
b. Trigger
Merupakan code PL/SQL yang diaktifkan oleh suatu event/aksi.
c. Alert
Alert adalah suatu Dialog box atau Suatu Konfirmasi yang membutuhkan respon user.
d. Data Block
Merupakan komponen dasar form ( Data block / control block), terdiri dari : Trigger dan Item.
e. Canvases
Canvas adalah tampilan dari semua komponen.
f. Editor
Digunakan untuk mengedit text yang besar.
g. LOVs (List Of Values)
Digunakan untuk pencarian data / validasi.
h. Object Group
Item yang saling berhubungan untuk ‘reuse’.
i. Parameters
Parameter adalah sebuah Pop up menu.
j. Program Units
Terdiri dari prosedur, fungsi, package.
k. Property Classes
Mendefinisi suatu kelompok property.
l. Record Group
Data yang digunakan LOVs.
m. Visual Attributes
Mendefinisikan tampilan / atribut suatu item.
2.9.3 Properti-properti Form Builder
Gambar 2.14 Form Builder
a.Property Data Block
Gambar 2.15 Property Data Block
b.Property Item
Gambar 2.16 Property item
c.Property Canvas
Gambar 2.17 Property Canvas
2.9.4 Perintah-perintah Form Builder
Perintah Keterangan
First_Record Ke record pertama
Previus_Record Ke record sebelumnya
Next_Record Ke record berikutnya
Last_Record Ke record terakhir
Commit Menyimpan data
Exit_Form Keluar dari form
Go_Block Memindahkan focus ke data suatu blok
Go_Item Memindahkan focus ke suatu item
Create_Record Menambah record
Delete_Record Menghapus record
Set_Item_Property Mengubah property dari suatu item
Tabel 2.1 Perintah-Perintah Oracle Form
2.9.4 Kelebihan Oracle Developer
1. Fleksibilitas
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan dan kondisi
khusus yang dapat berubah-ubah. Sebagai contoh, Organisasi yang besar
membutuhkan server yang terdistribusi dan memiliki redudansi sehingga
pelayanan bisa diberikan secara cepat dan tidak terganggu jika ada
server yang mati.Organisasi tersebut juga mempunyai berbagai macam
aplikasi yang dibuat dengan beragam bahasa pemograman dan berjalan
diberbagai platform yang berbeda. Oracle Memiliki banyak sekali fitur
yang dapat memenuhi kebutuhan fleksibilitas dari organisasi yang besar.
2. Skalabilitas
Mengacu pada kemampuan untuk terus berkembang dengan penambahan sumber
daya. Organisasi yang besar harus mampu melakukan transaksi data dalam
volume yang besar dan akan terus bertambah besar. Jika dijalankan hanya
pada satu server saja, MySQL memang bias berjalan lebih cepat daripada
Oracle, Namun jika satu server sudah tidak bias lagi menangani beban
yang terus bertambah besar, kinerja MySQL mengalami stagnasi karena
keterbatasan server tersebut. Namun Oracle mendukung fitur grid yang
dapat mendayagunakan lebih dari satu server serta data storage dengan
mudah dan transparan. Hanya dengan menambahkan server atau data storage
ke dalam oracle grid, Maka kinerja dan kapasitas Oracle dapat terus
berkembang.
BAB III
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum PT Daya Consumer Goods
PT Daya Consumer Goods Adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
produksi dan distribusi berbagai barang kebutuhan sehari, terutama
produksi dan distribusi Air Minum Dalam Kemasan “DD Water”.
3.1.1 Sejarah Singkat
PT Daya Consumer Goods berdiri sejak pertengahan tahun 2005,yang
merupakan gagasan dari Ibu Lani Setyawati, Seorang ibu rumah tangga yang
awalnya hanyalah seorang agen yang menjual air minum dalam kemasan
galon 19 ltr dari rumah ke rumah merk “MQ” (Manajemen Qolbu),berkat
keuletan dan kegigihannya, Ibu Lani berhasil menjadi main Distributor MQ
untuk wilayah pamulang,namun seiring dengan adanya masalah internal
didalam MQ pusat,Berimbas pada pelayanan dan penyuplaian produk yang
tidak maksimal kepada distributor,pengiriman sering terlambat dan sulit
untuk melakukan pesanan order,sedangkan kebutuhan tentang air adalah
kebutuhan yang mendesak dan tidak dapat menunggu,terdorong oleh rasa
tanggung jawab terhadap konsumen-konsumen yang sudah loyal menggunakan
produk MQ dan juga mengingat juga hubungan kerjasama dengan MQ
sepertinya sudah tidak memungkinkan lagi maka Ibu Lani mencari ide
bagaimana caranya supaya konsumen tetap terlayani dengan baik? Apalagi
mengingat waktu itu jaringan agen dan konsumennya sudah terbentuk
sedemikian banyak.Oleh karena itu terpikir oleh ibu lani untuk
menciptakan usah dengan berlandaskan syariah, dan kebetulan saat itu ibu
lani sedang melewati jalan di ciputat,membaca spanduk tentang Dompet
Dhuafa yang notabene adalah lembaga amil zakat, tercetuslah ide untuk
bekerjasama dengan Dompet Dhuafa Republika untuk membuat AMDK dengan
merk “DD Water” (Dompet Dhuafa Water), yang kemudian dibentuklah PT Daya
Consumer Goods yang dikukuhkan melalui akta pendirian No. 15 Tanggal 24
februari 2006 disahkan melalui notaries NY. Gerda Joice Lusia, SH yang
keseluruhan modal berasal dari Ibu Lani dengan pembagian 80% Ibu Lani
Setyawati dan 20% adalah saham hibah untuk Yayasan Dompet Dhuafa
Republika. Pada awal berdirinya PT Daya Consumer Goods beralamat di
Ruko Pamulang permai Blok SH1 No 13,menempati ruangan seluas 1 lantai
dilantai 1 bangunan ruko tersebut. Seiring dengan berkembangnya usaha
dan mempertimbangkan adanya beberapa bahan baku yang harus disimpan
dikantor yang membutuhkan ruangan yang luas maka PT Daya Consumer Goods
memutuskan untuk pindah kekantor yang sekarang yang beralamat diruko
Prima Ciputat,Jl.Otista Raya Blok B2,Ciputat,Tangerang Selatan.
DD Water Meluncurkan produk AMDK dengan 3(tiga) kemasan yaitu Galon 19 ltr,Cup 240ml dan Botol 600 ml.
Dengan kerjasama dengan Dompet Dhuafa, PT Daya Consumer Goods beritikad
bahwa setiap produk yang diproduksi secara independen maupun dengan
sistem kerjasama dengan pihak lain yang didistribusikan melalui PT Daya
Consumer Goods, Setiap 5% dari keuntungan akan disalurkan untuk kaum
Dhuafa melalui program-program yang dibina oleh Dompet Dhuafa Republika.
3.1.2 Visi Dan Misi PT Daya Consumer Goods
Visi PT Daya adalah menciptakan usaha yang berlandaskan syariat Islam.
Misi adalah pemberdayaan dengan cara menciptakan peluang usaha dimana
hasil dari kegiatan usaha tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat luas
khususnya kaum dhuafa.
3.1.3 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Daya Consumer Goods
Adapun Pembagian tugas dan wewenang dalam struktur organisasi tersebut diatas secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Komisaris
Didalam kepengurusan PT daya Consumer Goods, komisaris bersifat pasif,
tidak ikut berperan dalam pengambilan kebijakan untuk menjalankan
perusahaan, komisaris hanya mendapat laporan tentang kondisi perusahaan
baik secara keuangan ataupun perkembangan manajemen perusahaan setiap
bulannya.
2. Direktur
a. Bertanggung jawab penuh atas kebijakan perusahaan,baik kedalam dan keluar perusahaan.
b. Membuat perencanaan, pengorganisasian , pengarahan dan pengawasan jalannya perusahaan.
c. Menciptakan kebijakan dan mengambil keputusan akhir dalam memecahkan
masalah perusahaan baik mengenai modal, produksi ataupun pemasaran.
d. Mengangkat, memberhentikan, mempromosikan para karyawan perusahaan.
3. Bagian Keuangan
a. Membuat laporan keuangan, baik laba/rugi ataupun neraca bulanan untuk
dilaporkan kepada Dompet Dhuafa setiap bulan dan laporan keuangan
tahunan untuk pajak.
b. Menghitung laporan Infak bulanan.
c. Menginput dan mengecek laporan buku bank dan laporan kas dari bagian finansial.
d. Mengecek laporan hutang/piutang, summary penjualan dan ikut mengawasi tagihan-tagihan yang masuk ke bagian finansial.
4.Bagian Finansial
a. Menyiapkan anggaran belanja perusahaan dan pembelian dan Penggajian.
b. Melakukan pengawasan besarnya hutang dan piutang.
c. Melakukan penagihan terhadap piutang.
d. Menjalankan proses-proses pembayaran.
5.Bagian Admin dan Stock
a. Membuat laporan stock persediaan, rekapan penjualan, dan laporan pembelian distributor.
b. Membuat purchase order, surat jalan, pengiriman pesanan untuk bagian ekspedisi.
c. Mengatur jadwal pengiriman pesanan ke distributor.
d. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap limit minimum stock material untuk dilaporkan kepada atasan.
3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang
berorientasi pada objek. Selanjutnya dari hasil analisis ini
divisualisasi dan didokumentasikan dengan UML ( Unified Modelling
Language ) melalui diagram use case dan activity diagram, Pertimbangan
diagram tersebut ini karena dianggap mewakili secara keseluruhan sistem
yang berjalan yang dapat dimengerti oleh user.
3.2.1 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
Berikut ini adalah gambaran use case diagram sistem penjualan yang sedang berjalan pada PT Daya Consumer Goods.
Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang berjalan
3.2.2 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
Berikut ini adalah gambaran Activity Diagram Sistem penjualan yang sedang berjalan pada PT Daya Consumer Goods.
Gambar 3.3 Activity Diagram system yang berjalan
3.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil gambaran dan analisis yang dilakukan melalui use case
dan aktifitas diagram dapat dilihat semua komponen penjualan yang
dilakukan PT Daya Consumer Goods diperlukan sebuah sistem penjualan yang
terkomputerisasi
Yang dapat mempermudah proses penjualan dan dapat menyimpan semua data transaksi.
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI
4.1 Sistem yang Diusulkan
Perancangan sistem yang akan diusulkan adalah system yang berorientasi
objek dengan menggunakan notasi UML yang berfungsi sebagai alat
dokumentasi dan visualisasi.
4.2 Struktur Perancangan Sistem Dengan UML
Struktur ini akan menetapkan suatu kerangka kerja strategi menyeluruh
dan pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan memenuhi
informasi pemakai.
4.2.1 Use Case Diagram
Berikut ini akan digambarkan use case dalam sistem informasi penjualan yang diusulkan.
a. Use Case Diagram Login
Gambar 4.1 Use Case Login
b. Use Case Diagram Penjualan
Gambar 4.2 Use Case Diagram Penjualan
4.2.2 Sequence Diagram
Berikut ini adalah Gambaran Sequence diagram dari system yang diusulkan.
a. Sequence Diagram Login
Gambar 4.3 Sequence Login
b. Sequence Diagram Pengolahan Data Pelanggan
Gambar 4.4 Sequence Diagram Pengolahan Data Pelanggan
c. Sequence Diagram Pengolahan Data Produk
Gambar 4.5 Sequence Diagram Pengolahan Data Produk
d.Sequence Diagram Transaksi Penjualan
Gambar 4.6 Sequence Diagram Transaksi Penjualan
4.2.3 Activity Diagram
Berikut ini adalah Gambaran Activity Diagram dari sistem yang diusulkan.
a. Activity Diagram Login
Gambar 4.7 Activity Diagram Login
b. Activity Diagram Pegolahan Data Pelanggan
Gambar 4.8 Activity Diagram Pegolahan Data Pelanggan
c. Activity Diagram Pengolahan data Produk
Gambar 4.9 Activity Diagram Pengolahan data Produk
d.Activity Diagram Transaksi Penjualan
Gambar 4.10 Activity Diagram Transaksi Penjualan
e.Activity Diagram Laporan
Gambar 4.11 Activity Diagram Laporan
4.2.4 Class Diagram
Berikut ini adalah Gambaran Class Diagram dari sistem yang diusulkan.
a. Class Diagram Login
Gambar 4.12 Class Diagram Login
b. Class Diagram Penjualan
Gambar 4.13 Class Diagram Penjualan
4.3 Perancangan Sketsa User Interface
Perancangan user interface diperlukan pada program aplikasi ini dengan
tujuan untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan program apikasi ini.
Dengan adanya user interface ini berbagai pengguna baik yang awam,
maupun yang sudah berpengalaman dapat mengoperasikan program ini tanpa
adanya kesulitan yang besar. Program aplikasi sistem informasi penjualan
ini menggunakan jenis menu pull down yaitu setiap menu memiliki
sub-menu masing-masing. Tujuan penggunaan jenis menu ini adalah untuk
mempermudah pengguna dalam memilih fitur yang akan digunakan. Untuk
lebih jelasnya, akan digambarkan dalam gambar berikut ini.
Gambar 4.14 Struktur Menu
4.4 Hasil Perancangan
Pada dokumentasi program aplikasi, selain penulisan analisa, perancangan
dan desain user interface, diperlukan juga screenshot program aplikasi
yang dirancang dengan maksud menjelaskan setiap menu, fungsi, tampilan
dan hasil yang dicapai dalam perancangan program aplikasi ini.
4.4.1 Halaman Login
Gambar 4.15 Halaman Login
Pada saat aplikasi ini diakses, halaman yang tampil pertama kali adalah
halaman login seperti yang ada pada gambar Gambar 4.15 Halaman Login.
Pada halaman ini pengguna diharuskan untuk mengisi identitas hak akses
yang dimiliki, seperti username, password dan Database
4.4.2 Halaman Utama
Gambar 4.16 Halaman Utama
Setelah pengguna aplikasi melakukan login dan hak aksesnya telah
disetujui, halaman berikut yang ditampilkan adalah halaman Utama.
seperti yang ada pada gambar Gambar 4.16 Halaman Utama.
4.4.3 Halaman Pelanggan
Gambar 4.17 Daftar Pelanggan
Gambar 4.18 Form Pelanggan
Pada fitur pelanggan yang terdapat pada aplikasi sistem informasi
penjualan. Pengguna dapat memasukan data pelanggan yang baru melalui
halaman yang terlihat pada gambar 4.18 Gambar Halaman Form Pelanggan.
Pada halaman Form Pelanggan, pengguna diminta untuk mengisi data
pelanggan yang meliputi field: Idpelanggan, Nama, Alamat, Telp, Fax,
Email, Keterangan. Di antara field tersebut, field Idpelanggan, Nama,
Alamat, Telepon merupakan field wajib. Apabila field wajib tidak
diisi, maka penambahan data pelanggan baru tidak dapat dilakukan. Cara
yang sama dapat dilakukan pada edit pelanggan.
Gambar 4.19 Halaman Pencarian
Pencarian data pelanggan dapat dilakukan melalui halaman pencarian
dengan cara klik field idpelanggan atau tombol F8, seperti yang terlihat
pada gambar 4.19 Gambar Halaman Pencarian. Pada halaman pencarian
pengguna diharuskan mengisi field idpelanggan. Apabila field tersebut
tidak diisi, maka pencarian data pelanggan tidak akan dilakukan.
4.4.4 Halaman Produk
Gambar 4.20 Daftar Produk
Gambar 4.21 Form Produk
Pada fitur produk, pengguna dapat memasukan data produk yang baru
melalui halaman yang terlihat pada gambar 4.21 Gambar Halaman Form
produk. Pada halaman Form Produk, pengguna diminta untuk mengisi data
produk yang meliputi field: Idproduk, Nama Produk, Qty Produk, Harga,
Total, dan Keterangan. Diantara field tersebut, Field , idproduk, Nama
Produk, Qty Produk, Harga, Total merupakan field wajib. Apalabila field
wajib tidak diisi, maka penambahan data produk baru tidak dapat
dilakukan.
Data produk dapat dihapus dari basis data dengan cara memilih pada data
produk yang akan dihapus, lalu memilih tombol delete. Penghapusan data
produk dapat dilakukan apabila data produk yang akan dihapus tidak
memiliki keterkaitan dengan data yang lain.
Gambar 4.22 Pencarian Produk
Pencarian data produk dapat dilakukan melalui halaman pencarian dengan
cara klik field idproduk atau tombol F8, seperti yang terlihat pada
gambar 4.22 Gambar Halaman Pencarian. Pada halaman pencarian pengguna
diharuskan mengisi field idpelanggan. Apabila field tersebut tidak
diisi, maka pencarian data pelanggan tidak akan dilakukan.
4.4.5 Halaman Pemesanan
Gambar 4.23 Halaman Pemesanan
Gambar 4.24 Form Pemesanan
Pada fitur pemesanan, pengguna dapat memasukan data pemesanan yang baru
melalui halaman yang terlihat pada gambar 4.24 Gambar Form Pemesanan.
Pada halaman Form pemesanan pengguna diharuskan untuk mengisi data
pemesanan (id pemesanan, nama pelanggan, no PO, tanggal pemesanan,
tanggal pengiriman dan keterangan) dan data pemesanan detail (produk,
jumlah, harga satuan, sub total), Di antara field tersebut,field
idpelanggan, tanggal pemesanan, tanggal pengiriman, produk, jumlah,
harga satuan dan sub total merupakan field wajib. Apalabila field wajib
tidak diisi, maka penambahan data pemesanan baru tidak dapat dilakukan.
Ketika data pemesanan baru disimpan di basis data, field status
pemesanan akan berstatus on order secara default.
Field status pemesanan memiliki 3 jenis status yaitu on order(0), completed(1) dan cancel(2).
Data pemesanan dapat diubah sesuai dengan keinginan pengguna. Pengubahan
data pemesanan hanya dapat dilakukan, apabila status pemesanan masih
berstatus on order.
Data pemesanan dapat dihapus dari basis data dengan cara menklik field
idpemesanan pada data pemesanan yang akan dihapus, lalu memilih tombol
delete, seperti yang ada pada gambar 4.24 Gambar form pemesanan.
Penghapusan data pemesanan dapat dilakukan, apabila data pemesanan yang
akan dihapus tidak memiliki keterkaitan dengan data yang lain atau
status pemesanan masih berstatus on order.
4.4.6 Halaman Surat Jalan
Gambar 4.25 Halaman Surat Jalan
Gambar 4.26 Form Surat Jalan
Pada fitur surat jalan / pengiriman pesanan, pengguna dapat memasukan
data surat jalan yang baru melalui halaman yang terlihat pada gambar
4.26 Gambar form surat jalan. Pada halaman tersebut, pengguna cukup
mengisi field, seperti: id surat jalan, id pemesanan, tgl surat jalan
dan keterangan. Field nama pelanggan, no PO akan diisi secara otomatis
oleh program setelah pengguna mengisi field idpemesanan. Di antara field
tersebut, Field idpemesanan dan tanggal surat jalan merupakan field
wajib. Apabila field wajib tidak diisi, maka penambahan data surat jalan
baru tidak dapat dilakukan. Ketika data surat jalan baru disimpan di
basis data, status surat jalan pada data tersebut akan berstatus
unposting secara default. Field status surat jalan memiliki 3 status
yaitu: unposting(0), posting(1) dan cancel(2).
Data surat jalan dapat dihapus dari basis data dengan cara menklik field idsj pada
data surat jalan yang akan dihapus, lalu memilih tombol delete.
Penghapusan data surat jalan dapat dilakukan, apabila data surat jalan
yang akan dihapus tidak memiliki keterkaitan dengan data faktur dan
status surat jalannya masih berstatus unposting.
Gambar 4.27 Pencarian Surat Jalan
Pencarian data surat jalan dapat dilakukan melalui halaman pencarian
dengan cara klik field idproduk atau tombol F8, seperti yang terlihat
pada gambar 4.22 Gambar Halaman Pencarian. Pada halaman pencarian
pengguna diharuskan mengisi field idpelanggan. Apabila field tersebut
tidak diisi, maka pencarian data pelanggan tidak akan dilakukan.
Gambar 4.28 Proses Posting
Data surat jalan yang sudah disimpan di basis data dapat di posting melalui
halaman surat jalan, seperti yang terlihat pada gambar 4.28 Gambar 23
Proses Posting, Dengan mem-posting data surat jalan, maka secara
otomatis akan terjadi proses-proses sebagai berikut:
a. Status surat jalan akan berubah dari unposting ke posting.
b. Status pemesanan yang terkait dengan data surat jalan yang diposting akan berubah dari on order ke completed.
c. Stok produk berkurang.
d. Program akan menghasilkan data faktur baru.
Data surat jalan yang sudah di-posting dapat dibatalkan dengan cara
menklik data surat jalan tersebut, lalu memilih tombol cancel. Dengan
membatalkan data surat jalan, maka secara otomatis akan terjadi
proses-proses sebagai berikut:
a. Status surat jalan akan berubah dari posting ke cancel.
b. Status pemesanan yang terkait dengan data surat jalan yang diposting akan berubah dari completed ke cancel.
c. Stok produk bertambah.
Gambar 4.29 Proses Cetak
Untuk mencetak surat jalan dapat dilakukan dengan memasukkan id surat
jalan yang akan dicetak dan klik tombol cetak, seperti gambar 4.29
Gambar Proses Cetak.
Hasil dari cetak surat jalan dapat dilihat pada gambar 4.30 Gambar Output Surat Jalan.
Gambar 4.30 Output Surat Jalan.
4.4.7 Halaman Faktur
Gambar 4.31 Halaman Daftar Faktur
Gambar 4.32 Form Faktur
Pada fitur faktur/faktur penjualan, pengguna dapat memasukan data faktur
yang baru melalui halaman yang terlihat pada gambar 4.32 Gambar Form
Faktur. Pada halaman tersebut, pengguna cukup mengisi field, seperti: id
faktur ,id surat jalan, tgl faktur, jatuh tempo dan keterangan. Field
id pemesanan, id pelanggan, nama pelanggan, no PO , tgl surat jalan dan
data detail akan diisi secara otomatis oleh program aplikasi. Di antara
field tersebut, Field id surat jalan, id pemesanan dan id pelanggan
merupakan field wajib. Ketika data faktur baru disimpan di basis data,
status faktur pada data tersebut akan berstatus unposting secara
default. Apabila field wajib tidak diisi, maka penambahan data faktur
baru tidak dapat dilakukan. Field status faktur memiliki 2 status yaitu:
unposting(0) dan posting(1).
Gambar 4.33 Pencarian Faktur
Pencarian data Faktur dapat dilakukan melalui halaman pencarian dengan
cara klik field idproduk atau tombol F8, seperti yang terlihat pada
gambar 4.33 Gambar Pencarian Faktur. Pada halaman pencarian pengguna
diharuskan mengisi field idpelanggan. Apabila field tersebut tidak
diisi, maka pencarian data pelanggan tidak akan dilakukan.
Gambar 4.34 Proses Posting Faktur
Data faktur yang sudah disimpan di basis data dapat di-posting melalui
halaman faktur, seperti yang terlihat pada gambar 4.34 Gambar Proses
Posting Faktur. Ketika data faktur sudah di-posting, status faktur akan
berubah dari unposting ke posting dan nilai piutang pelanggan akan
bertambah. Posting faktur hanya dapat dilakukan apabila status faktur
berstatus unposting.
Gambar 4.35 Proses Cetak Faktur
Untuk mencetak faktur dapat dilakukan dengan memasukkan idfaktur yang
akan dicetak dan klik tombol cetak, seperti gambar 4.35 Gambar Proses
Cetak Faktur.
Hasil dari proses cetak faktur dapat dilihat pada gambar 4.36 Gambar Output Cetak Faktur.
Gambar 4.36 Output Cetak Faktur
4.4.8 Halaman Pembayaran
Gambar 4.37 Daftar Pembayaran
Gambar 4.38 Form Pembayaran
Gambar 4.39 Pencarian Data Pembayaran
Pencarian data pembayaran dapat dilakukan melalui halaman pencarian
dengan cara klik field idfkbayar atau tombol F8, seperti yang terlihat
pada gambar 4.39 Gambar Pencarian data pembayaran. Pada halaman
pencarian pengguna diharuskan mengisi field idfkbayar. Apabila field
tersebut tidak diisi, maka pencarian data pelanggan tidak akan
dilakukan.
Gambar 4.40 Proses Posting Pembayaran
Data fkbayar yang sudah disimpan di basis data dapat di-posting melalui
halaman fkbayar, seperti yang terlihat pada gambar 4.40 Gambar Proses
Posting Pembayaran. Dengan mem-posting data fkbayar, maka secara
otomatis akan terjadi proses-proses sebagai berikut:
a. Status fkbayar akan berubah dari unposting ke posting.
b. Nilai pada field piutang pada data pelanggan dan data faktur akan berkurang.
c. Nilai pada field lunas pada data faktur akan bertambah.
Posting data fkbayar hanya dapat dilakukan apabila status fkbayar berstatus unposting.
Data fkbayar yang sudah di-posting dapat dibatalkan. Dengan membatalkan
data fkbayar, maka secara otomatis akan terjadi proses-proses sebagai
berikut:
a. Status fkbayar akan berubah dari posting ke cancel.
b. Nilai pada field piutang pada data pelanggan dan data faktur akan bertambah.
c. Nilai pada field lunas pada data faktur akan berkurang.
Pembatalan data fkbayar hanya dapat dilakukan apabila status fkbayar berstatus posting.
Gambar 4.41 Proses Cetak Faktur Bayar
Untuk mencetak faktur Bayar dapat dilakukan dengan memasukkan idfkbayar
yang akan dicetak dan klik tombol cetak, seperti gambar 4.41 Gambar
Proses Cetak Faktur Bayar.
Hasil dari proses cetak faktur bayar dapat dilihat pada gambar 4.42 Gambar Output Cetak Faktur bayar.
Gambar 4.42 Output Faktur Bayar
4.4.9 Halaman Laporan Piutang
Pada halaman laporan piutang terdapat dua jenis laporan yaitu laporan piutang per pelanggan dan laporan keseluruhan perbulan.
Gambar 4.43 Laporan Piutang Per Pelanggan
Gambar 4.44 Laporan Piutang Pelanggan
4.4.10 Halaman Laporan Penjualan
Pada halaman laporan penjualan terdapat dua jenis laporan yaitu laporan
penjualan per tipe produk dan laporan keseluruhan perbulan.
Gambar 4.45 Laporan Penjualan Per Tipe Produk
Gambar 4.46 Laporan Penjualan Per Bulan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan tahap-tahap analisa dan perancangan, maka Penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain :
d. Sistem informasi Penjualan Sekarang ini telah terkomputerisasi dan dapat membantu PT Daya Consumer Goods.
e. Sistem saat ini sudah dapat membantu pengolahan data dan proses pencetakan faktur.
f. Sistem saat ini sudah dapat membantu proses pembuatan laporan penjualan.
5.2 Saran
Saran penulis untuk program aplikasi ini akan dijelaskan pada poin-poin berikut ini:
a. Fitur yang tersedia pada aplikasi telah dapat mengatasi permasalahan yang
ada pada sistem lama. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu,
perkembangan bisnis pada perusahaan juga akan semakin meningkat. Oleh
karena itu, diperlukan pengembangan yang lebih lanjut terhadap fitur
yang sudah ada.
b. Kemampuan aplikasi sistem informasi penjualan dalam hal penanganan
multi-user masih cukup minim. Oleh karena itu, pengembangan yang lebih
lanjut pada fitur tersebut masih diperlukan.
c. Penambahan fitur inventori pada aplikasi perlu segera direalisasikan,
sehingga penambahan stok barang dapat dilakukan secara otomatis oleh
sistem.
d. Perlunya fitur tambahan yang dapat membantu perusahaan dalam
pengambilan keputusan strategi bisnis, misalnya dengan tambahan fitur
analisa penjualan dalam bentuk grafik dan perkiraan penjualan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi telah menjadi suatu kebutuhan yang mendesak di berbagai
bidang kehidupan termasuk bidang bisnis.Sebagian besar organisasi
bisnis telah menjadikan sistem informasi sebagai bagian yang penting
bagi kelangsungan kegiatan organisasi, namun sebagian lagi masih belum
menggunakan sistem informasi secara optimal. Salah satu organisasi
bisnis yang belum menggunakan sistem informasi secara optimal adalah PT
Daya Consumer Goods.
Selama ini, sistem informasi penjualan yang dimiliki oleh PT Daya
Consumer Goods masih dikerjakan Menggunakan Microsoft excel dan
diperlukan suatu sistem yang lebih baik sehingga sistem informasi
penjualan pada PT Daya Consumer Goods menjadi sebuah informasi modern
yang terkomputerisasi dengan baik. Penerapan sistem informasi tersebut
diperlukan dalam jangka panjang guna meningkatkan kualitas informasi
yang dihasilkan oleh sistem seperti kecepatan, keakuratan, dan ketepatan
waktu. Pada akhirnya, bersamaan dengan peningkatan kualitas informasi
tersebut, juga diharapkan dapat memperbaiki kinerja Perusahaan menjadi
lebih baik terutama untuk menanggapi kebutuhan pimpinan akan informasi
penjualan.
Oleh karenanya penulis berusaha melakukan suatu penyelesaian dengan
membuat suatu judul Tugas Akhir “ Perancangan Sistem Informasi Penjualan
Pada PT Daya Consumer Goods Ciputat Menggunakan Oracle Developer 6i Dan
Database Oracle 10g”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat diambil sumber permasalahan utama dalam penyusunan Tugas Akhir adalah :
a. Bagaimana membuat suatu sistem informasi yang dapat membantu sistem penjualan pada PT Daya Consumer Goods?
b. Bagaimana sistem ini dapat membantu pengolahan data dan proses pencetakan faktur?
c. Bagaimana sistem ini dapat membantu proses pembuatan laporan penjualan?
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup masalah dalam penulisan dibatasi hanya pada permasalahan
yang berhubungan dengan transaksi penjualan yang meliputi, pendataan
pelanggan produk, pemrosesan transakasi piutang, pembayaran oleh
pelanggan, pencetakan faktur dan pembuatan laporan untuk pimpinan dan
pelanggan.
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
Berkaitan dengan uraian di atas, maka yang menjadi tujuan Penulis adalah:
a. Menerapkan konsep database dalam menangani data pelanggan, produk,
pembayaran piutang dan pembayaran pelanggan agar terorganisasi dengan
baik.
b. Membuat Perancangan Sistem Informasi yang menangani transaksi penjualan, agar memberikan kemudahan dan kelancaran.
c. Menambah wawasan bagi penulis bagaimana pemecahan masalah sistem informasi dengan menggunakan pemrograman Oracle.
1.4.2 Manfaat
Berikut manfaat dari apa yang menjadi tujuan dari penulis :
a. Mempermudah sistem administrasi data, dan memudahkan penyajian informasi data penjualan pada PT Daya Consumer Goods.
b. Penyimpanan data pada basis data akan lebih banyak menyimpan data, lebih teratur, dan lebih aman.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Jenis Penelitian
Untuk memperoleh akurasi data yang relevan untuk penulisan Tugas Akhir
ini Penulis dalam melakukan penelitian menggunakan metode Kualitatif .
1.5.2 MetodePengumpulan Data
Metode Pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian sebagai berikut :
1. Studi lapangan (Field Research), Metode Field Research merupakan
metode pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian secara langsung
pada obyek penelitian. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Observasi Yaitu pengamatan langsung terhadap obyek penelitian dan
melihat secara langsung tentang pelaksanaan kegiatan operasional
diperusahaan .
b. Interview Yaitu pencarian dan pengumpulan data dengan cara melakukan
wawancara langsung atau Tanya jawab dengan pihak-pihak yang dapat
memberikan informasi tentang obyek yang diteliti dan yang berwenang
untuk memberikan data, serta informasi yang diperlukan untuk atau selama
penelitian.
2. Studi Pustaka (Library Research)
Metode Library Research merupakan teknik pengumpulan data dengan
research atau riset pustaka yang memanfaatkan teori-teori, pendapat, dan
dalil-dalil para tokoh dalam buku-buku ilmiah, artikel, dan bacaan
lainnya yang berkaitan dengan penelitian
1.5.3 Metode Analisa dan Rancangan
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data kegiatan penelitian
dengan melihat tujuan dari penulisan ini maka selanjutnya dilakukan
analisa data kegiatan ini terdiri dari tiga tahap, diantaranya yaitu :
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatanya itu memeriksa kelengkapan
data-data yang sudah ada memeriksa isi Instrumen-instrumen pada saat
pengumpulan data dan mengecek isian data.
b. Tahap Tabulasi
Mengelompokkan dan mengurutkan data berdasarkan bagiannya.
c. Tahap Penerapan Data
Setelah diperiksa dan dikelompokan maka data-data seperti alur dari
sistem yang sedang berjalan . Analisa ini digambarkan dengan kata-kata
atau kalimat, dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh
kesimpulan.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penulisan Tugas Akhir ini, maka sistematika
penulisan ini dibagi menjadi 5 (lima) bab. Dimana pada tiap-tiap bab
terdiri dari beberapa sub bab yang menerangkan isi bab tersebut, yaitu
sebagai berikut :
B A B I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan segala sesuatu yang berhubungan dengan penulisan
ini, atau gambaran umum tentang permasalahan yang akan dibahas.
Permasalahan tersebut seperti latar brlakang penulisan, pokok
permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
B A B II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang Konsep Dasar Sistem, Konsep Dasar Sistem
Informasi, Analisa Terstruktur, Perancangan terstruktur, Sistem Basis
Data dan Teori-teori Pendukung Judul.
B A B III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menjelaskan tentang Analisa system yang sudah berjalan, berisi
tentang sejarah organisasi, struktur organisasi beserta wewenang dan
tangung jawab.
B A B IV :PERANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI
Bab ini membahas tentang Perancangan Sistem yang akan dibangun,
Deskripsi perancangan, Spesifikasi Kebutuhan, Use Case Diagram, Class
Diagram, Spesifikasi tiap Use Case, Activity Diagram, Sequence
Diagram.implementasi dan pengujian sistem, berisi tampilan-tampilan
setelah sistem berlangsung, tampilan-tampilan ini ditampilkan dalam
bentuk gambar.
B A B V : PENUTUP
Pada bagian ini berisi kesimpulan dan saran saran terhadap sistem baru yang diusulkan.
DAFTAR PUSTAKA
Berisikan tentang informasi referensi buku yang digunakan untuk mendukung pembuatan program.
LAMPIRAN
Lampiran ini berisikan bentuk tampilan listing program yang dirancang
dengan menggunakan Oracle develover 6i dan database oracle 10g.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Sistem
Berikut ini adalah berbagai sumber tentang pengertian sistem :
1. Menurut M.J Alexander dalam buku Information System Analist, sistem
merupakan suatu group dari elemen-elemen baik yang berbentuk fisik
maupun non-fisik yang menunjukkan suatu kumpulan saling berhubungan di
antaranya dan berinteraksi bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan,
sasaran atau akhir dari sebuah sistem. (Wahyono, 2005)
2. Menurut Al Fatta H dalam buku Analisa Dan Perancangan System
Informasi, Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang sama. (Fatta, 2007)
3. Menurut Wahyono T dalam buku Sistem Informasi, sistem adalah suatu
kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan
dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. (Wahyono, 2005)
Kesimpulan dari sumber-sumber diatas, system adalah komponen-komponen
yang saling berhubungan satu sama lain, bersama-sama dalam mencapai
tujuan tertentu.
2.2 Konsep Informasi
Berikut ini Pengertian Informasi dari berbagai sumber :
1. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and
Business Organization, Informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan
hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang
menerimanya. (Wahyono, 2005)
2. Menurut Gordon B. Davis dalam buku Management Informations System,
menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang
berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami
didalam keputusan sekarang maupun masa depan. (Wahyono, 2005)
Kesimpulan dari sumber diatas, informasi adalah data yang teleh diolah
menjadi sesuatu yang berguna bagi penerimanya dan bertujuan untuk
pengambilan keputusan.
2.3 Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi
yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses
dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki komponen-komponen yang saling berintegrasi
membentuk satu kesatuan dalam mencapai sasaran sistem. Berikut ini
adalah komponen-komponen dari sistem informasi.
1. Blok Masukan ( Input Block )
Blok masukan dalam sebuah sistem informasi meliputi metode-metode dam
media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model ( Model Block )
Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.
3. Blok Keluaran ( Output Block )
Blok keluaran berupa data-data keluaran seperti dokumen output dan informasi yang berkualitas.
4. Blok Teknologi ( Technology Block )
Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data ( Database Block )
Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan
di perangkat keras computer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali ( Controls Block )
Meliputi masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan / kegagalan sistem.
2.3.2 Perangkat Sistem Informasi
Perangkat sistem informasi yang lengkap memiliki kelengkapan sistem sebagai berikut :
1. Hardware
Merupakan bagian perangkat keras sistem informasi seperti computer, printer, dan jaringan computer.
2. Software
Merupakan bagian perangkat lunak sistem informasi.software dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu :
a. Sistem Operasi, seperti Program Microsoft Windows, Linux, Novel Netware, dan lain sebagainya.
b. Aplikasi, seperti Microsoft Office, Corel Draw, Photoshop, dan lain sebagainya.
c. Utilitas, seperti anti virus, Norton Utilities, disk defragment, dan lain sebagainya.
d. Bahasa Pemrograman, seperti Bahasa C++, Borland Delphi, Java, dan lain sebagainya.
3. Data
Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut
untuk menghasilkan informasi. Contohnya seperti, bukti-bukti transaksi,
nota, kwitansi, dan lain sebagainnya.
4. Prosedur
Merupakan bagian yang merupakan dokumentasi prosedur atau proses-proses
yang terjadi dalam sistem. Seperti buku panduan operational.
5. Manusia
Manusia adalah bagian paling utama dalam suatu sistem informasi.
2.4 Konsep Analisa Sistem
Berikut adalah pengertian analisa system dari beberapa sumber :
a. Menurut James A. Hall (Thomson), Analisis sistem adalah proses intelektual yang berbaur dengan pengumpulan fakta.
b. Menurut Al Fatta H, Analisa system didefinisikan sebagai bagaimana
memahami dan menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan oleh
sistem. (Fatta, 2007)
c. Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem
informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk
kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasahan
serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan
secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut.
(Fatta, 2007)
2.4.1 Tahap-Tahap Analisa Sistem
Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :
a. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.
b. Memahami cara kerja sistem.
c. Melakukan analisa.
d. Melaporkan hasil analisa sistem.
2.5 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu teknik untuk merancang perangkat lunak
atau program.tujuan perancangan sistem adalah memberikan suatu prosedur
yang dapat digunakan oleh pengembang sistem untuk membuat suatu
keputusan secara sistematis.
Definisi Perancangan Sistem menurut George M.Scott adalah “Desain sistem
menentukan bagaimana suatu sistem akan menyalesaikan apa yang mesti
diselesaikan:Tahap ini menyangkut mengkonfirmasi suatu system sehingga
setelah diinstalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang
bangun yang diterapkan pada tahap analisa”. (Jogiyanto, 2005)
2.6 Definisi Penjualan
Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu
pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak
tersebut. Penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan,
semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang
diperoleh perusahaan.
2.6.1 Pengertian Penjualan
a. Pengertian penjualan menurut Henry Simamora dalam buku Akuntansi
Basis Pengambilan Keputusan Bisnis (2000;24) menyatakan bahwa, Penjualan
adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan jumlah kotor
yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.
b. Pengertian penjualan menurut Chairul Marom dalam buku Sistem
Akuntansi Perusahaan Dagang (2002;28) menyatakan bahwa, Penjualan adalah
penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya
dilakukan secara teratur.
Berdasarkan sumber di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan
adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana
penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan
sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang
telah disepakati.
2.6.2 Klasifikasi Transaksi Penjualan
Ada beberapa macam transaksi penjualan menurut La Midjan dalam bukunya
Sistem Informasi Akuntansi 1 (2001;170) diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Penjualan Tunai
Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi
secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan
dianggap kontan.
b. Penjualan Kredit
Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.
c. Penjualan Tender
Adalah penjualan ynag dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.
d. Penjualan Ekspor
Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang tersebut.
e. Penjualan Konsinyasi
Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual.
f. Penjualan Grosir
Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran.
2.6.3. Dokumen-Dokumen Penjualan
Dokumen-dokumen penjualan menurut La Midjan dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi 1 (2001;183)
a. Order Penjualan Barang (Sales Order)
Merupakan penghubung antara beragam fungsi yang diperlukan untuk memproses langganan dengan menyiapkan peranan penjualan.
b. Nota Penjualan Barang
Merupakan catatan atau bukti atas transaksi penjualan barang yang telah
dilakukan oleh pihak perusahaan dan sebagai dokumen bagi pelanggan.
c. Perintah Penyerahan Barang (Delivery Order)
Merupakan suatu bukti dalam pengiriman barang untuk diserahkan kepada pelanggan setelah adanya pencocokan rangkap slip.
d. Faktur Penjualan (Invoice)
Adalah dokumen yang menunjukan jumlah yang berhak ditagih kepada
pelanggan yang menunjukan informasi kuantitas, harga dan jumlah
tagihannya
e. Surat Pengiriman Barang (Shipping Slip)
f. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
2.6.4 Bagian-Bagian Penjualan
Menurut Krismiaji dalam bukunya Sistem Informasi Akntansi (2002;275)
menyatakan bahwa bagian-bagian penjualan dibagi menjadi beberapa bagian,
yaitu:
a. Bagian Penjualan
Adalah bagian penjualan menerima surat pesanan dari pihak pembeli dan
membuat surat order penjualan atas dasar surat pesanan tersebut.
b. Bagian Kredit
Adalah atas dasar surat pesanan dari pembeli yang diterima dibagian
penjualan, bagian ini memeriksa data kredit pelanggan yang selanjutnya
memberikan persetujuan terhadap surat pesanan tersebut dan memeriksannya
ke bagian gudang.
c. Bagian Gudang
Adalah bagian gudang yang bertugas untuk menyimpan persediaan barang
dagangan serta mempersiapkan barang dagangan yang akan dikirim kepada
pembeli.
d. Bagian Pengiriman
Adalah bagian ini mengeluarkan surat order penjualan dan kemudian membuat nota pengiriman atas barang yang dipesan.
e. Bagian Penagihan
f. Adalah bagian ini bertugas untuk membuat faktur penjualan.
2.6.5 Tujuan Penjualan
Tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan menurut Basu Swastha dalam bukunya Manajemen Penjualan (2005;404) yaitu :
a. Mencapai volume penjualan tertentu.
b. Mendapat laba tertentu.
c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum
perusahaan dalam kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume
penjualan, mendapat laba yang maksimal dengan modal sekecil-kecilnya,
dan menunjang pertumbuhan suatu perusahaan.
2.7 UML ( Unified Modeling Language )
UML ( Unified Modeling Language ) adalah sebuah bahasa untuk menetukan,
visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari
informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan
perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat
lunak) dari system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan
system non perangkat lunak lainnya.
UML ( Unified Modeling Language ) merupakan salah satu software yang berbasis object oriented.
2.7.1 Sejarah Singkat UML ( Unified Modeling Language )
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan
grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO
(Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah
sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan
kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan
komponen- komponen yang diperlukan dalam sistem software.
Pendekatan analisa & rancangan dengan menggunakan model OO mulai
diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan
pada saat itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai komplek.
Jumlah yang menggunakaan metoda OO mulai diuji cobakandan diaplikasikan
antara 1989 hingga 1994, seperti halnya oleh Grady Booch dari Rational
Software Co., dikenal dengan OOSE (Object-Oriented Software
Engineering), serta James Rumbaugh dari General Electric, dikenal dengan
OMT (Object Modelling Technique).
Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak
adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, ketika mereka bertemu
ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan
untuk mengadopsi masing-masing pendekatan metoda OO untuk membuat suatu
model bahasa yang uniform / seragam yang disebut UML (Unified Modeling
Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.
Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan oktober 1994, ketika
Rumbaugh bergabung Booch untuk membuat sebuah project pendekatan metoda
yang uniform/seragam dari masing-masing metoda mereka. Saat itu baru
dikembangkan draft metoda UML version 0.8 dan diselesaikan serta di
release pada bulan oktober 1995. Bersamaan dengan saat itu, Jacobson
bergabung dan UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metoda OOSE
sehingga muncul release version 0.9 pada bulan Juni 1996. Hingga saat
ini sejak Juni 1998 UML version 1.3 telah diperkaya dan direspons oleh
OMG (Object Management Group), Anderson Consulting, Ericsson, Platinum
Technology, ObjectTime Limited, dll serta di pelihara oleh OMG yang
dipimpin oleh Cris Kobryn. UML adalah standar dunia yang dibuat oleh
Object Management Group (OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan
standar-standar teknologi objectoriented dan software component.
(Purbadi, 2010)
2.7.2 Diagram UML ( Unified Modeling Language )
Diagram-diagram UML adalah sebagai berikut :
1. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan
bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi
antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan
tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja,
dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau
mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu
bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan
rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature
yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include fungsionalitas
use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum
diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap kali
use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case
dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi
fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar
fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng-extend use
case lain dengan behaviour –nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi
antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan
spesialisasi dari yang lain.
Gambar 2.1 Use Case
2. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan
desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan ( atribut/p rop
erti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi
keadaan tersebut (metoda/fun gsi). Class diagram menggambarkan struktur
dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain
seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
Gambar 2.2 Class Diagram
3. State Diagram
State diagram menggambarkan urutan keadaan yang dilalui object dalam
suatu kelas, karena suatu kejadian menyebabkan suatu perpindahan
aktivitas/state. State dari objek adalah penggolongan dari satu atau
lebih nilai attribute pada kelas.
4. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem
yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision
yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram
juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada
beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di
mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi
di-trigger oleh selesainya state sebelumnya ( internal processing ).
Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal
sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi
lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level
atas secara umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use
case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara
use case menggambarkan bagaimana actor menggunakan sistem untuk
melakukan aktivitas. Sama seperti state, standar UML menggunakan
segiempat dengan sudut membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision
digunakan untuk menggambarkan behavior pada kondisi tertentu. Untuk
mengilustrasikan proses-proses parallel ( fork dan join ) digunakan
titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau
vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane
untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas
tertentu.
Gambar 2.3 Activity Diagram
5. Sequence diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan
disekitar system (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa
pesan yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas
dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang
terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario
atau rangkaian langkah- langkah yang dilakukan sebagai respons dari
sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang
men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang
terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing
objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertical. Message
digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya.
Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi
operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi
sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. Untuk
objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon
khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.
6. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti
sequence diagram , tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing
objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki
sequence number, dimana message dari level tertinggi memiliki nomor 1.
Message dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.
7. Component Diagram
Component diagram berfungsi untuk menggambarkan komponen run-time dan
executable yang dibuat untuk sistem. Komponen saling berelasi
menggunakan depedecy relation (Hubungan ketergantungan, yang ditandai
dengan garis putus-putus). Komponen run-time memperlihatkan
pengelompokan kelas untuk run-time library seperti Java Applet, Active-X
Component dan Dynamic Libraries. Komponen executable memperlihatkan
interface dan memanggil dependencies beberapa executable.
8. Deployment Diagram
Deployment Diagram memperlihatkan konfigurasi pada jalannya proses
run-time elements dan proses software yang ada pada diagram. Run-time
elements menggambarkan node yang berkoneksi menandakan adanya komunikasi
diantaranya. Diagram ini membantu tim untuk mengerti sistem topology.
2.7.3 Langkah-Langkah Penggunaan UML
a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
b. Petaka use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan
dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian
perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraint
dan catatan-catatan lain. Buatlah deployment diagram secar kasar untuk
mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
c. Definisikan requirement lain ( non-fun gsional, security dan sebagainya ) yang juga harus disediakan oleh sistem.
d. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
e. Definisikan objek-objek level atas ( package atau domain ) dan
buatlah sequence dan collaboration diagram untuk tiap alir
pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan
error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir.
f. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
g. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap
package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan
atribut dan metodanya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat
unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class
lain.
h. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan
pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah
component diagram pada tahap ini Juga, definisikan tes integrasi untuk
setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik.
i. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.
j. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya.
k. Petakan komponen ke dalam node.
l. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan :
Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim
pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan
tes. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim
pengembang tertentu.
m. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta
code nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
n. Piranti lunak siap dirilis.
2.8 ORACLE
Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk
mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi.
Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena
kemampuannya dalam hal sebagai berikut: Dapat bekerja di lingkungan
client/server (pemrosesan tersebar) Menangani manajemen space dan basis
data yang besar Mendukung akses data secara simultan Performansi
pemrosesan transaksi yang tinggi Menjamin ketersediaan yang terkontrol
Lingkungan yang terreplikasi Database merupakan salah satu komponen
dalam teknologi informasi yang mutlak diperlukan oleh semua organisasi
yang ingin mempunyai suatu sistem informasi yang terpadu untuk menunjang
kegiatan organisasi demi mencapai tujuannya.
2.8.1 Sejarah Oracle
Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer,
Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief
Executive Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan ini
berkonsentrasi pada pembuatan database server di mainframe.
Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan sejarah dan teori database
relasional. Teori database relasional diperkenalkan hampir secara
simultan oleh Edgar F. Codd (dalam artikelnya yang terkenal Large shared
data banks) dan seorang penemu lain yang kurang dikenal, pada tahun
1969. IBM adalah perusahaan pertama yang menerapkan model relasional ini
dalam bahasa SQL, dengan produknya DB2. Sayangnya IBM agak ragu akan
keampuhan SQL dan model relasional (nantinya akan berpengaruh pada
ketertinggalan IBM di pasar database-server sistem operasi Unix dan
Windows ).
Larry melihat perkembangan teori model relasional dan implementasi
database relasional dalam DB2. Ia yakin bahwa model relational adalah
“way of the future” dan memutuskan untuk mengimplementasikan model
relasional di produk Oracle. Sebelumnya produk database Oracle memakai
model nonrelasional. Oracle menjadi pesaing kuat bagi IBM dalam pasar
database server di mainframe, terutama database bermodel relasional.
Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi produk Oracle
(versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem operasi Unix. Selanjutnya
tahun 1996 Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi 7.x) ke sistem
operasi Novell Netware, Windows NT, dan Linux. Mulai pertengahan tahun
1990an Oracle Corp mulai membuat juga produk-produk nondatabase-server
seperti application server (WebDB, OAS), development tools (Oracle
Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).
(Oracle, 2008)
2.8.2 Keunggulan Oracle
Keunggulan-Keunggulan Database Oracle yang membuat Oracle sebagai produk
database yang paling banyak dipakai adalah sebagai berikut :
1. Scalability
Kemampuan menangani banyak user yang melakukan koneksi secara simultan
tanpa berkurangnya performance secara signifikan. Dalam dokumentasinya
Oracle menyebutkan bahwa database Oracle dapat melayani puluhan ribbu
user tanpa simultan.
2. Reability
Kemampuan untuk melindungi data dari kerusakan jika terjadi kegagalan fungsi pada system seperti disk failure.
3. Stability
Kemampuan untuk tidak crash karena beban yang tinggi.
4. Availability
Kemampuan dalam penanganan crash atau failure agar service tetap.
5. Multi Platform
Dapat digunakan pada banyak system operasi seperti Windows, Linux, Solaris.
2.8.3 Struktur Penyimpanan Data
Database Oracle memiliki struktur penyimpanan data, yaitu struktur
penyimpanan logika dan struktur fisik. Karena struktur logika dan
struktur fisik ini merupakan struktur yang terpisah , maka struktur
logika dapat diatur sendiri tanpa mengganggu struktur fisik.
1. Struktur Logika ( Logical Structure )
Disebut struktur logika karena kegunaan sebenarnya hanya untuk
mengaitkan ( link ) tempet penyimpanan data untuk table view, index, dan
objek-objek lainnya kesistem file yang digunakan oleh system operasi.
Struktur file database terdiri dari :
a. Oracle Block
Merupakan elemen terkecil struktur database oracle yang merupakan
kelipatan dari ukuran block ( Block Size ) system Operasi.Standar ukuran
block ditentukan oleh parameter awal yang dinamakan DB_BLOCK_SIZE.
b. Extent
Merupakan kelompok oracle blok yang pada saat table dibuat, maka
sekelompok block yang dialokasikan untuk table tersebut dinamakan
initial extend. Jika table tersebut diisi, maka data akan disimpan
initial extent tersebut.
c. Segmen
Berupa satu table extent yang dialokasikan khusus untuk objek database tertentu.
2. Struktur Fisik ( Physical Structure )
Struktur fisik oracle database mengatur bagaimana sebenarnya oracle
menyimpan data. Struktur fisik ini dibagi atas beberapa jenis file :
a. Data File
Data file berfungsi untuk menyimpan semua data fisik ( physical Data ).
Data yang disimpan pada struktur logika seperti pada table dan index
sebelumnya didalam data file yang dialokasikan untuk database.
b. Control File
Control File memiliki daftar yang memuat struktur fisik setiap database
oracle. Database dan mempunyai informasi mengenai nama dan lokasi
database.
c. Redo Log File
Redo Log File memiliki catatan semua perubahan yang terjadi pada suatu
data. Jika terjadi kesalahan pada saat data sedang dimodifikasi dan data
tidak dapat disimpan pada data file, semua dapat dirubah dari file Redo
Log.
2.8.4 SQL ( Structured Query Language )
2. SQL merupakan sub bahasa pemrograman yang khusus dipergunakan untuk
memanipulasi basis data.SQL adalah salah satu DBMS (database management
system) yang saat ini banyak digunakan untuk operasi basis data dan
embedded (ditempelkan) di hampir semua bahasa pemrograman yang mendukung
basis data relasional. (Imam Heryanto, 2006)
3. SQL memiliki 3 kategori perintah, Yaitu :
1. Data Definition Language (DDL), yakni perintah2 yang digunakan untuk
mendefinisikan (menciptakan, tambah/mengubah/hapus) sturktur data/tabel
2. Data manipulation language (DML), yakni perintah yang digunakan untuk
memanipulasi database (melihat, menenusuri, filtering, summarize,
perhitungan, dll)
3. Data Control Language (DCL, digunakan untuk mengedalikan database)
2.8.5 DDL ( Data Definition Language )
Pada DDL dibahas mengenai bagaimana cara membuat table ( create table ),
Mengubah table ( alter table ), menghapus table ( drop table ). Tapi
sebelum membuat table, perlu diketahui tipe-tipe datanya.
1.Tipe data
a. Varchar2
Tipe data ini memperbolehkan penyimpanan semua karakter yang dapat
dimasukkan melalui keyboard. Maksimum karakter yang dapat disimpan
sebesar 4000 bytes atau karakter. Tipe data ini juga memungkinkan untuk
menyimpan data numerik. Bisanya whitespace akan langsung dielimansi jika
menggunakan tipe data ini.
b. Char
Tipe data ini mempunyai kemampuan yang hampir sama yakni menyimpan
karakter, hanya saja maksimum karakter yang disimpan hanya sebesar 2000
bytes.
c. Number
Tipe data ini menyimpan bilangan integer sampai maksimum dari digit
integer tersebut. Bagian kiri menunjukkan presisi dan bagian kanan
menunjukkan skala.
d. Date
Tipe data ini meyimpan waktu dan tanggal dari sebuah informasi, dengan
komponen waktu yang dibulatkan ke detik terdekat.Biasanya komponen waktu
dari kolom tanggal tidak ditampilkan tanpa manipulasi isinya
menggunakan fungsi to_char function.
e. Timestamp
Tipe data ini mirip dengan tipe data date. Di dalam tipe data ini
terdapat komponen waktu yang dapat langsung dilihat tanpa harus
mengubahnya terlebih dahulu dengan to_char function.
f. Clob
Tipa data ini memperbolehkan penyimpanan objek dengan ukuran yang sangat
besar sekitar 4 GB. Clob mirip sekali dengan varchar2 hanya saja tipe
data ini mempunyai kapasistas maksimum yang lebih besar.
g. Blob
Tipe data ini memperbolehkan penyimpanan objek binary yang besar dan
tidak terstruktur. Contoh dari tipe data blob adalah suara dan video.
2.Perintah DDL
a. Create Table ( Membuat Tabel )
Syntax :
create table
( …[ constraint ] )
b. Alter Table ( Mengubah Tabel )
Pada prinsipnya berarti mengubah struktur table, dan pada pengubahan
struktur table ini ada beberapa kemungkinan, diantaranya adalah mengubah
dalam artian memodifikasi salah satu atau beberapa field pada table
tersebut.
Syntax :
Alter table
(
c. Drop Table ( Menghapus Tabel )
Syntax :
Drop table
2.8.6 DML ( Data Manipulation Language )
Perintah – perintah DML antara lain :
a. Menambah Data
Sintax :
Insert into [( field…)] values ( data…)
b. Menampilkan Data
Syntax :
Select from
c. Mengubah Data
Syntax :
Update
Set =
Where
d. Menghapus Data
Syntax :
Delete
Where
2.8.7 Membuat database Oracle
Membuat database oracle dilakukan dengan menggunakan tools Database
Configuration Assistan, Database Configuration Assistan merupakan java
based tools dengan GUI interface yang digunakan untuk membuat, menghapus
database Oracle.
Langkah-langkah membuat database :
Gambar 2.4 Start DBCA
Jalankan DBCA, Jika menggunakan window dari start > Program >
Oracle home>Configuration and Migration tools > Database CA.
Gambar 2.5 Welcome
Klik tombol next.
Gambar 2.6 Operations
Pilih create database kemudian klik next.
Gambar 2.7 Database Templates
Pilih General Purpose klik next untuk membuat template.
Gambar 2.8 Database Identification
Pada field global database dan SID masukkan nama database yang diinginkan, kemudian klik next.
Gambar 2.9 Database Connection
Pilih Dedicated Server Mode kemudian next.
Gambar 2.10 Initialization Parameters
Klik next.
Gambar 2.11 Creation Option
Pilih Create Database,Klik Next.
Gambar 2.12 Proses Copy Database
Proses Pembuatan Database sedang berlangsung, tunggu sampai selesai.
Gambar 2.13 Pembuatan User
Isi password user SYS dan SYSTEM dengan yang diinginkan (selalu ingat
password ini), kemudian click Exit.Pembuatan Database selesai.
2.9 Oracle Developer 6i
Oracle Developer merupakan development tool produksi oracle corporation
unutk membangun aplikasi ( khususnya aplikasi client ). Oracle developer
terdiri atas tiga komponen utama, Oracle form untuk membuat form entry,
Oracle report untuk menampilkan data dalam bentuk report, dan Oracle
Graphics untuk menampilkan data dalam bentuk gambar seperti grafik untuk
digunakan dalam form dan report.
2.9.1 Komponen-komponen pada Layar Oracle Form Builder
Beberapa bagian dari Oracle form antara lain form, menu, PL/SQL, Library, Built-in Packages, Database Objects.
2.9.2 Komponen Dasar Form Module
Didalam sub menu form object terdapat
a. Module
Modul adalah sebuah piranti yang mengandung semua objek yang dibutuhkan untuk membentuk suatu form.
b. Trigger
Merupakan code PL/SQL yang diaktifkan oleh suatu event/aksi.
c. Alert
Alert adalah suatu Dialog box atau Suatu Konfirmasi yang membutuhkan respon user.
d. Data Block
Merupakan komponen dasar form ( Data block / control block), terdiri dari : Trigger dan Item.
e. Canvases
Canvas adalah tampilan dari semua komponen.
f. Editor
Digunakan untuk mengedit text yang besar.
g. LOVs (List Of Values)
Digunakan untuk pencarian data / validasi.
h. Object Group
Item yang saling berhubungan untuk ‘reuse’.
i. Parameters
Parameter adalah sebuah Pop up menu.
j. Program Units
Terdiri dari prosedur, fungsi, package.
k. Property Classes
Mendefinisi suatu kelompok property.
l. Record Group
Data yang digunakan LOVs.
m. Visual Attributes
Mendefinisikan tampilan / atribut suatu item.
2.9.3 Properti-properti Form Builder
Gambar 2.14 Form Builder
a.Property Data Block
Gambar 2.15 Property Data Block
b.Property Item
Gambar 2.16 Property item
c.Property Canvas
Gambar 2.17 Property Canvas
2.9.4 Perintah-perintah Form Builder
Perintah Keterangan
First_Record Ke record pertama
Previus_Record Ke record sebelumnya
Next_Record Ke record berikutnya
Last_Record Ke record terakhir
Commit Menyimpan data
Exit_Form Keluar dari form
Go_Block Memindahkan focus ke data suatu blok
Go_Item Memindahkan focus ke suatu item
Create_Record Menambah record
Delete_Record Menghapus record
Set_Item_Property Mengubah property dari suatu item
Tabel 2.1 Perintah-Perintah Oracle Form
2.9.4 Kelebihan Oracle Developer
1. Fleksibilitas
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan dan kondisi
khusus yang dapat berubah-ubah. Sebagai contoh, Organisasi yang besar
membutuhkan server yang terdistribusi dan memiliki redudansi sehingga
pelayanan bisa diberikan secara cepat dan tidak terganggu jika ada
server yang mati.Organisasi tersebut juga mempunyai berbagai macam
aplikasi yang dibuat dengan beragam bahasa pemograman dan berjalan
diberbagai platform yang berbeda. Oracle Memiliki banyak sekali fitur
yang dapat memenuhi kebutuhan fleksibilitas dari organisasi yang besar.
2. Skalabilitas
Mengacu pada kemampuan untuk terus berkembang dengan penambahan sumber
daya. Organisasi yang besar harus mampu melakukan transaksi data dalam
volume yang besar dan akan terus bertambah besar. Jika dijalankan hanya
pada satu server saja, MySQL memang bias berjalan lebih cepat daripada
Oracle, Namun jika satu server sudah tidak bias lagi menangani beban
yang terus bertambah besar, kinerja MySQL mengalami stagnasi karena
keterbatasan server tersebut. Namun Oracle mendukung fitur grid yang
dapat mendayagunakan lebih dari satu server serta data storage dengan
mudah dan transparan. Hanya dengan menambahkan server atau data storage
ke dalam oracle grid, Maka kinerja dan kapasitas Oracle dapat terus
berkembang.
BAB III
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum PT Daya Consumer Goods
PT Daya Consumer Goods Adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
produksi dan distribusi berbagai barang kebutuhan sehari, terutama
produksi dan distribusi Air Minum Dalam Kemasan “DD Water”.
3.1.1 Sejarah Singkat
PT Daya Consumer Goods berdiri sejak pertengahan tahun 2005,yang
merupakan gagasan dari Ibu Lani Setyawati, Seorang ibu rumah tangga yang
awalnya hanyalah seorang agen yang menjual air minum dalam kemasan
galon 19 ltr dari rumah ke rumah merk “MQ” (Manajemen Qolbu),berkat
keuletan dan kegigihannya, Ibu Lani berhasil menjadi main Distributor MQ
untuk wilayah pamulang,namun seiring dengan adanya masalah internal
didalam MQ pusat,Berimbas pada pelayanan dan penyuplaian produk yang
tidak maksimal kepada distributor,pengiriman sering terlambat dan sulit
untuk melakukan pesanan order,sedangkan kebutuhan tentang air adalah
kebutuhan yang mendesak dan tidak dapat menunggu,terdorong oleh rasa
tanggung jawab terhadap konsumen-konsumen yang sudah loyal menggunakan
produk MQ dan juga mengingat juga hubungan kerjasama dengan MQ
sepertinya sudah tidak memungkinkan lagi maka Ibu Lani mencari ide
bagaimana caranya supaya konsumen tetap terlayani dengan baik? Apalagi
mengingat waktu itu jaringan agen dan konsumennya sudah terbentuk
sedemikian banyak.Oleh karena itu terpikir oleh ibu lani untuk
menciptakan usah dengan berlandaskan syariah, dan kebetulan saat itu ibu
lani sedang melewati jalan di ciputat,membaca spanduk tentang Dompet
Dhuafa yang notabene adalah lembaga amil zakat, tercetuslah ide untuk
bekerjasama dengan Dompet Dhuafa Republika untuk membuat AMDK dengan
merk “DD Water” (Dompet Dhuafa Water), yang kemudian dibentuklah PT Daya
Consumer Goods yang dikukuhkan melalui akta pendirian No. 15 Tanggal 24
februari 2006 disahkan melalui notaries NY. Gerda Joice Lusia, SH yang
keseluruhan modal berasal dari Ibu Lani dengan pembagian 80% Ibu Lani
Setyawati dan 20% adalah saham hibah untuk Yayasan Dompet Dhuafa
Republika. Pada awal berdirinya PT Daya Consumer Goods beralamat di
Ruko Pamulang permai Blok SH1 No 13,menempati ruangan seluas 1 lantai
dilantai 1 bangunan ruko tersebut. Seiring dengan berkembangnya usaha
dan mempertimbangkan adanya beberapa bahan baku yang harus disimpan
dikantor yang membutuhkan ruangan yang luas maka PT Daya Consumer Goods
memutuskan untuk pindah kekantor yang sekarang yang beralamat diruko
Prima Ciputat,Jl.Otista Raya Blok B2,Ciputat,Tangerang Selatan.
DD Water Meluncurkan produk AMDK dengan 3(tiga) kemasan yaitu Galon 19 ltr,Cup 240ml dan Botol 600 ml.
Dengan kerjasama dengan Dompet Dhuafa, PT Daya Consumer Goods beritikad
bahwa setiap produk yang diproduksi secara independen maupun dengan
sistem kerjasama dengan pihak lain yang didistribusikan melalui PT Daya
Consumer Goods, Setiap 5% dari keuntungan akan disalurkan untuk kaum
Dhuafa melalui program-program yang dibina oleh Dompet Dhuafa Republika.
3.1.2 Visi Dan Misi PT Daya Consumer Goods
Visi PT Daya adalah menciptakan usaha yang berlandaskan syariat Islam.
Misi adalah pemberdayaan dengan cara menciptakan peluang usaha dimana
hasil dari kegiatan usaha tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat luas
khususnya kaum dhuafa.
3.1.3 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Daya Consumer Goods
Adapun Pembagian tugas dan wewenang dalam struktur organisasi tersebut diatas secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Komisaris
Didalam kepengurusan PT daya Consumer Goods, komisaris bersifat pasif,
tidak ikut berperan dalam pengambilan kebijakan untuk menjalankan
perusahaan, komisaris hanya mendapat laporan tentang kondisi perusahaan
baik secara keuangan ataupun perkembangan manajemen perusahaan setiap
bulannya.
2. Direktur
a. Bertanggung jawab penuh atas kebijakan perusahaan,baik kedalam dan keluar perusahaan.
b. Membuat perencanaan, pengorganisasian , pengarahan dan pengawasan jalannya perusahaan.
c. Menciptakan kebijakan dan mengambil keputusan akhir dalam memecahkan
masalah perusahaan baik mengenai modal, produksi ataupun pemasaran.
d. Mengangkat, memberhentikan, mempromosikan para karyawan perusahaan.
3. Bagian Keuangan
a. Membuat laporan keuangan, baik laba/rugi ataupun neraca bulanan untuk
dilaporkan kepada Dompet Dhuafa setiap bulan dan laporan keuangan
tahunan untuk pajak.
b. Menghitung laporan Infak bulanan.
c. Menginput dan mengecek laporan buku bank dan laporan kas dari bagian finansial.
d. Mengecek laporan hutang/piutang, summary penjualan dan ikut mengawasi tagihan-tagihan yang masuk ke bagian finansial.
4.Bagian Finansial
a. Menyiapkan anggaran belanja perusahaan dan pembelian dan Penggajian.
b. Melakukan pengawasan besarnya hutang dan piutang.
c. Melakukan penagihan terhadap piutang.
d. Menjalankan proses-proses pembayaran.
5.Bagian Admin dan Stock
a. Membuat laporan stock persediaan, rekapan penjualan, dan laporan pembelian distributor.
b. Membuat purchase order, surat jalan, pengiriman pesanan untuk bagian ekspedisi.
c. Mengatur jadwal pengiriman pesanan ke distributor.
d. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap limit minimum stock material untuk dilaporkan kepada atasan.
3.2 Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang
berorientasi pada objek. Selanjutnya dari hasil analisis ini
divisualisasi dan didokumentasikan dengan UML ( Unified Modelling
Language ) melalui diagram use case dan activity diagram, Pertimbangan
diagram tersebut ini karena dianggap mewakili secara keseluruhan sistem
yang berjalan yang dapat dimengerti oleh user.
3.2.1 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
Berikut ini adalah gambaran use case diagram sistem penjualan yang sedang berjalan pada PT Daya Consumer Goods.
Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang berjalan
3.2.2 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
Berikut ini adalah gambaran Activity Diagram Sistem penjualan yang sedang berjalan pada PT Daya Consumer Goods.
Gambar 3.3 Activity Diagram system yang berjalan
3.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil gambaran dan analisis yang dilakukan melalui use case
dan aktifitas diagram dapat dilihat semua komponen penjualan yang
dilakukan PT Daya Consumer Goods diperlukan sebuah sistem penjualan yang
terkomputerisasi
Yang dapat mempermudah proses penjualan dan dapat menyimpan semua data transaksi.
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI
4.1 Sistem yang Diusulkan
Perancangan sistem yang akan diusulkan adalah system yang berorientasi
objek dengan menggunakan notasi UML yang berfungsi sebagai alat
dokumentasi dan visualisasi.
4.2 Struktur Perancangan Sistem Dengan UML
Struktur ini akan menetapkan suatu kerangka kerja strategi menyeluruh
dan pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan memenuhi
informasi pemakai.
4.2.1 Use Case Diagram
Berikut ini akan digambarkan use case dalam sistem informasi penjualan yang diusulkan.
a. Use Case Diagram Login
Gambar 4.1 Use Case Login
b. Use Case Diagram Penjualan
Gambar 4.2 Use Case Diagram Penjualan
4.2.2 Sequence Diagram
Berikut ini adalah Gambaran Sequence diagram dari system yang diusulkan.
a. Sequence Diagram Login
Gambar 4.3 Sequence Login
b. Sequence Diagram Pengolahan Data Pelanggan
Gambar 4.4 Sequence Diagram Pengolahan Data Pelanggan
c. Sequence Diagram Pengolahan Data Produk
Gambar 4.5 Sequence Diagram Pengolahan Data Produk
d.Sequence Diagram Transaksi Penjualan
Gambar 4.6 Sequence Diagram Transaksi Penjualan
4.2.3 Activity Diagram
Berikut ini adalah Gambaran Activity Diagram dari sistem yang diusulkan.
a. Activity Diagram Login
Gambar 4.7 Activity Diagram Login
b. Activity Diagram Pegolahan Data Pelanggan
Gambar 4.8 Activity Diagram Pegolahan Data Pelanggan
c. Activity Diagram Pengolahan data Produk
Gambar 4.9 Activity Diagram Pengolahan data Produk
d.Activity Diagram Transaksi Penjualan
Gambar 4.10 Activity Diagram Transaksi Penjualan
e.Activity Diagram Laporan
Gambar 4.11 Activity Diagram Laporan
4.2.4 Class Diagram
Berikut ini adalah Gambaran Class Diagram dari sistem yang diusulkan.
a. Class Diagram Login
Gambar 4.12 Class Diagram Login
b. Class Diagram Penjualan
Gambar 4.13 Class Diagram Penjualan
4.3 Perancangan Sketsa User Interface
Perancangan user interface diperlukan pada program aplikasi ini dengan
tujuan untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan program apikasi ini.
Dengan adanya user interface ini berbagai pengguna baik yang awam,
maupun yang sudah berpengalaman dapat mengoperasikan program ini tanpa
adanya kesulitan yang besar. Program aplikasi sistem informasi penjualan
ini menggunakan jenis menu pull down yaitu setiap menu memiliki
sub-menu masing-masing. Tujuan penggunaan jenis menu ini adalah untuk
mempermudah pengguna dalam memilih fitur yang akan digunakan. Untuk
lebih jelasnya, akan digambarkan dalam gambar berikut ini.
Gambar 4.14 Struktur Menu
4.4 Hasil Perancangan
Pada dokumentasi program aplikasi, selain penulisan analisa, perancangan
dan desain user interface, diperlukan juga screenshot program aplikasi
yang dirancang dengan maksud menjelaskan setiap menu, fungsi, tampilan
dan hasil yang dicapai dalam perancangan program aplikasi ini.
4.4.1 Halaman Login
Gambar 4.15 Halaman Login
Pada saat aplikasi ini diakses, halaman yang tampil pertama kali adalah
halaman login seperti yang ada pada gambar Gambar 4.15 Halaman Login.
Pada halaman ini pengguna diharuskan untuk mengisi identitas hak akses
yang dimiliki, seperti username, password dan Database
4.4.2 Halaman Utama
Gambar 4.16 Halaman Utama
Setelah pengguna aplikasi melakukan login dan hak aksesnya telah
disetujui, halaman berikut yang ditampilkan adalah halaman Utama.
seperti yang ada pada gambar Gambar 4.16 Halaman Utama.
4.4.3 Halaman Pelanggan
Gambar 4.17 Daftar Pelanggan
Gambar 4.18 Form Pelanggan
Pada fitur pelanggan yang terdapat pada aplikasi sistem informasi
penjualan. Pengguna dapat memasukan data pelanggan yang baru melalui
halaman yang terlihat pada gambar 4.18 Gambar Halaman Form Pelanggan.
Pada halaman Form Pelanggan, pengguna diminta untuk mengisi data
pelanggan yang meliputi field: Idpelanggan, Nama, Alamat, Telp, Fax,
Email, Keterangan. Di antara field tersebut, field Idpelanggan, Nama,
Alamat, Telepon merupakan field wajib. Apabila field wajib tidak
diisi, maka penambahan data pelanggan baru tidak dapat dilakukan. Cara
yang sama dapat dilakukan pada edit pelanggan.
Gambar 4.19 Halaman Pencarian
Pencarian data pelanggan dapat dilakukan melalui halaman pencarian
dengan cara klik field idpelanggan atau tombol F8, seperti yang terlihat
pada gambar 4.19 Gambar Halaman Pencarian. Pada halaman pencarian
pengguna diharuskan mengisi field idpelanggan. Apabila field tersebut
tidak diisi, maka pencarian data pelanggan tidak akan dilakukan.
4.4.4 Halaman Produk
Gambar 4.20 Daftar Produk
Gambar 4.21 Form Produk
Pada fitur produk, pengguna dapat memasukan data produk yang baru
melalui halaman yang terlihat pada gambar 4.21 Gambar Halaman Form
produk. Pada halaman Form Produk, pengguna diminta untuk mengisi data
produk yang meliputi field: Idproduk, Nama Produk, Qty Produk, Harga,
Total, dan Keterangan. Diantara field tersebut, Field , idproduk, Nama
Produk, Qty Produk, Harga, Total merupakan field wajib. Apalabila field
wajib tidak diisi, maka penambahan data produk baru tidak dapat
dilakukan.
Data produk dapat dihapus dari basis data dengan cara memilih pada data
produk yang akan dihapus, lalu memilih tombol delete. Penghapusan data
produk dapat dilakukan apabila data produk yang akan dihapus tidak
memiliki keterkaitan dengan data yang lain.
Gambar 4.22 Pencarian Produk
Pencarian data produk dapat dilakukan melalui halaman pencarian dengan
cara klik field idproduk atau tombol F8, seperti yang terlihat pada
gambar 4.22 Gambar Halaman Pencarian. Pada halaman pencarian pengguna
diharuskan mengisi field idpelanggan. Apabila field tersebut tidak
diisi, maka pencarian data pelanggan tidak akan dilakukan.
4.4.5 Halaman Pemesanan
Gambar 4.23 Halaman Pemesanan
Gambar 4.24 Form Pemesanan
Pada fitur pemesanan, pengguna dapat memasukan data pemesanan yang baru
melalui halaman yang terlihat pada gambar 4.24 Gambar Form Pemesanan.
Pada halaman Form pemesanan pengguna diharuskan untuk mengisi data
pemesanan (id pemesanan, nama pelanggan, no PO, tanggal pemesanan,
tanggal pengiriman dan keterangan) dan data pemesanan detail (produk,
jumlah, harga satuan, sub total), Di antara field tersebut,field
idpelanggan, tanggal pemesanan, tanggal pengiriman, produk, jumlah,
harga satuan dan sub total merupakan field wajib. Apalabila field wajib
tidak diisi, maka penambahan data pemesanan baru tidak dapat dilakukan.
Ketika data pemesanan baru disimpan di basis data, field status
pemesanan akan berstatus on order secara default.
Field status pemesanan memiliki 3 jenis status yaitu on order(0), completed(1) dan cancel(2).
Data pemesanan dapat diubah sesuai dengan keinginan pengguna. Pengubahan
data pemesanan hanya dapat dilakukan, apabila status pemesanan masih
berstatus on order.
Data pemesanan dapat dihapus dari basis data dengan cara menklik field
idpemesanan pada data pemesanan yang akan dihapus, lalu memilih tombol
delete, seperti yang ada pada gambar 4.24 Gambar form pemesanan.
Penghapusan data pemesanan dapat dilakukan, apabila data pemesanan yang
akan dihapus tidak memiliki keterkaitan dengan data yang lain atau
status pemesanan masih berstatus on order.
4.4.6 Halaman Surat Jalan
Gambar 4.25 Halaman Surat Jalan
Gambar 4.26 Form Surat Jalan
Pada fitur surat jalan / pengiriman pesanan, pengguna dapat memasukan
data surat jalan yang baru melalui halaman yang terlihat pada gambar
4.26 Gambar form surat jalan. Pada halaman tersebut, pengguna cukup
mengisi field, seperti: id surat jalan, id pemesanan, tgl surat jalan
dan keterangan. Field nama pelanggan, no PO akan diisi secara otomatis
oleh program setelah pengguna mengisi field idpemesanan. Di antara field
tersebut, Field idpemesanan dan tanggal surat jalan merupakan field
wajib. Apabila field wajib tidak diisi, maka penambahan data surat jalan
baru tidak dapat dilakukan. Ketika data surat jalan baru disimpan di
basis data, status surat jalan pada data tersebut akan berstatus
unposting secara default. Field status surat jalan memiliki 3 status
yaitu: unposting(0), posting(1) dan cancel(2).
Data surat jalan dapat dihapus dari basis data dengan cara menklik field idsj pada
data surat jalan yang akan dihapus, lalu memilih tombol delete.
Penghapusan data surat jalan dapat dilakukan, apabila data surat jalan
yang akan dihapus tidak memiliki keterkaitan dengan data faktur dan
status surat jalannya masih berstatus unposting.
Gambar 4.27 Pencarian Surat Jalan
Pencarian data surat jalan dapat dilakukan melalui halaman pencarian
dengan cara klik field idproduk atau tombol F8, seperti yang terlihat
pada gambar 4.22 Gambar Halaman Pencarian. Pada halaman pencarian
pengguna diharuskan mengisi field idpelanggan. Apabila field tersebut
tidak diisi, maka pencarian data pelanggan tidak akan dilakukan.
Gambar 4.28 Proses Posting
Data surat jalan yang sudah disimpan di basis data dapat di posting melalui
halaman surat jalan, seperti yang terlihat pada gambar 4.28 Gambar 23
Proses Posting, Dengan mem-posting data surat jalan, maka secara
otomatis akan terjadi proses-proses sebagai berikut:
a. Status surat jalan akan berubah dari unposting ke posting.
b. Status pemesanan yang terkait dengan data surat jalan yang diposting akan berubah dari on order ke completed.
c. Stok produk berkurang.
d. Program akan menghasilkan data faktur baru.
Data surat jalan yang sudah di-posting dapat dibatalkan dengan cara
menklik data surat jalan tersebut, lalu memilih tombol cancel. Dengan
membatalkan data surat jalan, maka secara otomatis akan terjadi
proses-proses sebagai berikut:
a. Status surat jalan akan berubah dari posting ke cancel.
b. Status pemesanan yang terkait dengan data surat jalan yang diposting akan berubah dari completed ke cancel.
c. Stok produk bertambah.
Gambar 4.29 Proses Cetak
Untuk mencetak surat jalan dapat dilakukan dengan memasukkan id surat
jalan yang akan dicetak dan klik tombol cetak, seperti gambar 4.29
Gambar Proses Cetak.
Hasil dari cetak surat jalan dapat dilihat pada gambar 4.30 Gambar Output Surat Jalan.
Gambar 4.30 Output Surat Jalan.
4.4.7 Halaman Faktur
Gambar 4.31 Halaman Daftar Faktur
Gambar 4.32 Form Faktur
Pada fitur faktur/faktur penjualan, pengguna dapat memasukan data faktur
yang baru melalui halaman yang terlihat pada gambar 4.32 Gambar Form
Faktur. Pada halaman tersebut, pengguna cukup mengisi field, seperti: id
faktur ,id surat jalan, tgl faktur, jatuh tempo dan keterangan. Field
id pemesanan, id pelanggan, nama pelanggan, no PO , tgl surat jalan dan
data detail akan diisi secara otomatis oleh program aplikasi. Di antara
field tersebut, Field id surat jalan, id pemesanan dan id pelanggan
merupakan field wajib. Ketika data faktur baru disimpan di basis data,
status faktur pada data tersebut akan berstatus unposting secara
default. Apabila field wajib tidak diisi, maka penambahan data faktur
baru tidak dapat dilakukan. Field status faktur memiliki 2 status yaitu:
unposting(0) dan posting(1).
Gambar 4.33 Pencarian Faktur
Pencarian data Faktur dapat dilakukan melalui halaman pencarian dengan
cara klik field idproduk atau tombol F8, seperti yang terlihat pada
gambar 4.33 Gambar Pencarian Faktur. Pada halaman pencarian pengguna
diharuskan mengisi field idpelanggan. Apabila field tersebut tidak
diisi, maka pencarian data pelanggan tidak akan dilakukan.
Gambar 4.34 Proses Posting Faktur
Data faktur yang sudah disimpan di basis data dapat di-posting melalui
halaman faktur, seperti yang terlihat pada gambar 4.34 Gambar Proses
Posting Faktur. Ketika data faktur sudah di-posting, status faktur akan
berubah dari unposting ke posting dan nilai piutang pelanggan akan
bertambah. Posting faktur hanya dapat dilakukan apabila status faktur
berstatus unposting.
Gambar 4.35 Proses Cetak Faktur
Untuk mencetak faktur dapat dilakukan dengan memasukkan idfaktur yang
akan dicetak dan klik tombol cetak, seperti gambar 4.35 Gambar Proses
Cetak Faktur.
Hasil dari proses cetak faktur dapat dilihat pada gambar 4.36 Gambar Output Cetak Faktur.
Gambar 4.36 Output Cetak Faktur
4.4.8 Halaman Pembayaran
Gambar 4.37 Daftar Pembayaran
Gambar 4.38 Form Pembayaran
Gambar 4.39 Pencarian Data Pembayaran
Pencarian data pembayaran dapat dilakukan melalui halaman pencarian
dengan cara klik field idfkbayar atau tombol F8, seperti yang terlihat
pada gambar 4.39 Gambar Pencarian data pembayaran. Pada halaman
pencarian pengguna diharuskan mengisi field idfkbayar. Apabila field
tersebut tidak diisi, maka pencarian data pelanggan tidak akan
dilakukan.
Gambar 4.40 Proses Posting Pembayaran
Data fkbayar yang sudah disimpan di basis data dapat di-posting melalui
halaman fkbayar, seperti yang terlihat pada gambar 4.40 Gambar Proses
Posting Pembayaran. Dengan mem-posting data fkbayar, maka secara
otomatis akan terjadi proses-proses sebagai berikut:
a. Status fkbayar akan berubah dari unposting ke posting.
b. Nilai pada field piutang pada data pelanggan dan data faktur akan berkurang.
c. Nilai pada field lunas pada data faktur akan bertambah.
Posting data fkbayar hanya dapat dilakukan apabila status fkbayar berstatus unposting.
Data fkbayar yang sudah di-posting dapat dibatalkan. Dengan membatalkan
data fkbayar, maka secara otomatis akan terjadi proses-proses sebagai
berikut:
a. Status fkbayar akan berubah dari posting ke cancel.
b. Nilai pada field piutang pada data pelanggan dan data faktur akan bertambah.
c. Nilai pada field lunas pada data faktur akan berkurang.
Pembatalan data fkbayar hanya dapat dilakukan apabila status fkbayar berstatus posting.
Gambar 4.41 Proses Cetak Faktur Bayar
Untuk mencetak faktur Bayar dapat dilakukan dengan memasukkan idfkbayar
yang akan dicetak dan klik tombol cetak, seperti gambar 4.41 Gambar
Proses Cetak Faktur Bayar.
Hasil dari proses cetak faktur bayar dapat dilihat pada gambar 4.42 Gambar Output Cetak Faktur bayar.
Gambar 4.42 Output Faktur Bayar
4.4.9 Halaman Laporan Piutang
Pada halaman laporan piutang terdapat dua jenis laporan yaitu laporan piutang per pelanggan dan laporan keseluruhan perbulan.
Gambar 4.43 Laporan Piutang Per Pelanggan
Gambar 4.44 Laporan Piutang Pelanggan
4.4.10 Halaman Laporan Penjualan
Pada halaman laporan penjualan terdapat dua jenis laporan yaitu laporan
penjualan per tipe produk dan laporan keseluruhan perbulan.
Gambar 4.45 Laporan Penjualan Per Tipe Produk
Gambar 4.46 Laporan Penjualan Per Bulan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan tahap-tahap analisa dan perancangan, maka Penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain :
d. Sistem informasi Penjualan Sekarang ini telah terkomputerisasi dan dapat membantu PT Daya Consumer Goods.
e. Sistem saat ini sudah dapat membantu pengolahan data dan proses pencetakan faktur.
f. Sistem saat ini sudah dapat membantu proses pembuatan laporan penjualan.
5.2 Saran
Saran penulis untuk program aplikasi ini akan dijelaskan pada poin-poin berikut ini:
a. Fitur yang tersedia pada aplikasi telah dapat mengatasi permasalahan yang
ada pada sistem lama. Namun demikian, seiring dengan berjalannya waktu,
perkembangan bisnis pada perusahaan juga akan semakin meningkat. Oleh
karena itu, diperlukan pengembangan yang lebih lanjut terhadap fitur
yang sudah ada.
b. Kemampuan aplikasi sistem informasi penjualan dalam hal penanganan
multi-user masih cukup minim. Oleh karena itu, pengembangan yang lebih
lanjut pada fitur tersebut masih diperlukan.
c. Penambahan fitur inventori pada aplikasi perlu segera direalisasikan,
sehingga penambahan stok barang dapat dilakukan secara otomatis oleh
sistem.
d. Perlunya fitur tambahan yang dapat membantu perusahaan dalam
pengambilan keputusan strategi bisnis, misalnya dengan tambahan fitur
analisa penjualan dalam bentuk grafik dan perkiraan penjualan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar